BE.com
Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang yang sebelumnya dijabat Radmida Dawam resmi diganti dengan Pelaksanaan Tugas (Plt) Mie go, ST yang juga menjabat Kepala Dinas PUPR Kota Pangkalpinang.
Setelah berganti jabatan, sekarang Radmida Dawam menjabat Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM pada Sekretariat Daerah Kota Pangkalpinang, Rabu (11/01/2023).
Tokoh masyarakat Bangka Belitung (Babel) Huzarni Rani menilai, pergantian Sekretaris Daerah (Sekda) itu sangat jelas, bahwa kota Pangkalpinang tidak punya sistem karier ASN yang baik, dan kaderisasi tidak berjalan sebagai estafet, jadi jabatan Sekda tidak dipersiapkan dengan baik.
Menurut mantan Kepala Biro Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu, dengan menunjuk Kadis PUPR Kota Pangkalpinang sebagai Plt Sekda, nampaknya Walikota ini belajar dengan Bupati Basel, dan Wako Pangkalpinang ini lebih parah, karena Kadis PUPR yang ditunjuknya sekarang adalah kerabat dekat Wako, ini jelas sangat kental nepotismenya.
Kemudian kata Huzarni Rani, melalui rilisnya yang disampaikan kepada media ini, Rabu (10/01/2023) pukul 19:26 WIB malam.
“Diujung masa jabatan Wako dengan menunjuk kadis penerima anggaran terbesar sebagai Plt Sekda, jelas tata kelola Pemkot tidak sehat, karena Wako dan kadis PUPR/Plt Sekda kerabat dekat, maka bisa menimbulkan persepsi buruk masyarakat, bahwa diduga Wako sedang mencari dana untuk Pilkada 2024,” tulis Huzarni.
“Selanjutnya Jika Wako paham manajemen birokrasi dan tidak punya tujuan khusus, maka tidak akan menunjuk Ka OPD sebagai Plt Sekda, tapi akan menunjuk asisten Setda sebagai Plt Sekda, karena selain beban kerja asisten tidak banyak juga relatif dari segi golongan kepangkatan, jelas lebih senior dari Kadis PUPR yang belum lama jadi eselon 2 B,” terang Huzarni
“Penunjukan kadis PU sebagai Plt sekda jelas akan menimbulkan suasana kerja tidak harmonis di Pemkot kota, karena penunjukan kadis PU yang kerabat Wako sebagai Plt sekda jelas menciderai rasa keadilan terhadap pejabat pemkot yang lebih senior karena unsur nepotismenya terlalu,” cetusnya.
“Vulgar tidak pantas dilakukan di era keterbukaan saat ini, sebagai anggota masyarakat kita hanya bisa mengatakan mau dibawa kemana Pemkot ini oleh Walikota hanya dengan modal senyum,” tukasnya.
Terkait statamen yang dilontarkan oleh Tokoh masyarakat Bangka Belitung Huzarni Rani, media ini meminta tanggapan langsung dari Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil.
Hanya sayangnya Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) tidak merespon konfirmasi dari media ini, walaupun pun pesan sudah dikirim dan tersampaikan mulai pukul 10.07 Wib pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2023. Sehingga berita ini ditayangkan. (Red)