Ternyata Insiden Berdarah Cantingan Timah Ilegal Sungai Rumpak dan Batu Hitam, Pelakunya Anak Buah Kadus Tanjung Batu

Penulis : Jobber

 

BE

Bangka, Buletinexpres.com — Kasus penikaman yang dialami oleh Miri Andini, warga Simpang Cakum Rt.05/03 Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, merupakan korban akibat aktivitas tambang ilegal yang beroperasi di perairan Mengkubung, Batu Hitam, dan Sungai Rumpak.

Dari pengakuan korban sendiri yang menderita empat luka tusukan yang di lakukan pelaku Dika, ternyata pelaku adalah panitia tambang di perairan Mengkubung, yang merupakan anak buah dari Kadus Tanjung Batu, Ismail, yang biasa di panggil Agus.

Hal itu Miri katakan saat tim Jobber (Journalis Babel Bergerak) menjenguk dirinya di ruang Merpati RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Senin (22/01/2024).

“Dia tu panitia tambang, anak buah Kadus,” kata Miri kepada tim Jobber.

Lebih jauh korban Miri menerangkan, jika tragedi berdarah yang menimpa dirinya, dipicu karena korban Miri meminta jatah cantingan pasir timah untuk pembangunan Musholla dari aktivitas tambang ilegal di perairan Mengkubung, Batu Hitam, dan Sungai Rumpak.

“Sebener e hanya salah paham bae, aku tu kan memang disuruh untuk minta buat pembangunan Musholla, cuma bahasa pelaku ni bilang, dak usah minta lagi, jadi kami dak ngambil lah,” terangnya.

“Besok pagi ku datang lagi, mungkin di pikir die (red-pelaku) ku ni minta lagi, padahal dak, cuma pelaku ni ngireng, (red-marah) akhir e terjadilah perkelahian tu, cuma memang ku dak bawa senjata, pelaku ni yang bawa,” sambungnya.

Sementara Agus Kadus Tanjung Batu mengakui, kalau pelaku penikaman, terhadap korban Miri adalah anak buahnya.

Hanya saja dikatakan Agus, kalau pelaku dan korban adalah masih keluarga darinya.

Dika (red-pelaku) sama Miri (red-korban) ni masih keluarga saya lah, kebetulan Dika itu bekerja dengan saya,” jelas Agus Kadus Tanjung Batu, ketika tanpa sengaja bertemu dengan tim Jobber di ruang Merpati RSUD Depati Bahrin Sungailiat.

Menurut Agus, kejadian naas itu terjadi di darat bukan di laut.

“Kejadian itu di darat,” imbuhnya.

Sementara keluarga korban saat disinggung mengenai upaya perdamaian, belum mengambil sikap, apa lanjut ke jalur hukum, ataupun damai.

“Belum tau bang, kami mau berembuk dulu sama keluarga besar, ” kata keluarga korban. (Tim JB/BE)

#Tragedi Berdarah Tambang Ilegal di Perairan Batu Hitam dan Sungai Rumpak

Diberitakan sebelumnya, Tragedi berdarah terjadi akibat aktivitas tambang ilegal yang beroperasi di perairan Batu Hitam dan Sungai Rumpak, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.

Kasus berdarah yang mengakibatkan Miri Andini (29) warga Simpang Cakum Rt.05/03 Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka itu menderita empat luka tusukan.

Kasus penikaman dengan empat lobang yang diderita oleh Miri diantarnya Bahu kiri, Lengan kiri, Dagu kiri dan Dada kiri itu, ternyata dipicu akibat cantingan timah untuk pembangunan Musholla dari hasil penambangan Ilegal di Mengkubung, Batu Hitam dan Sungai Rumpak.

Akibatnya duel antara pelaku Dika dan Miri (Korban-red), itu berujung Miri dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah H. Eko Maulana Ali, kemudian di rujuk ke RSUD Depati Bahrin Sungailiat guna menjalani perawatan darurat, Sabtu (20/01/2024) Kemarin.

Dilansir dari Tinta Babel, Miri (Korban-red), Minggu (21/01/2024) saat di Ruang Merpati RSUD Sungailiat, menceritakan saat itu dirinya hendak ke laut mengambil Timah Cantingan untuk pembangunan Musholla.

Tiba-tiba pelaku menantang korban berduel dan tantangan itupun di terima oleh korban tanpa tawar menawar.

Menurut Miri pelaku Dika menyerangnya dengan kondisi mabuk.

“Pelaku ini panitia tambang anak buah inisial A, dia (Pelaku-red) tidak senang saya memungut timah untuk Musholla, kan saya bekerja ini atas permintaan orang Kampung,” kata Miri sembari terbaring di ruang Merpati RSUD Sungailiat.

Dirinya menilai, masalah yang menimpanya merupakan masalah sepele.

Hanya saja pelaku setiap hari menantang dirinya berduel hingga terjadilah penusukkan.

Miri juga menceritakan bahwa yang membawa dirinya ke RSUD M. Eko merupakan pelaku dan rekannya bernama Darmadi.

“Ketika saya jatuh bersimbah darah pelaku lah yang membawa saya ke Rumah Sakit dan teman saya Darmadi, posisi saya di tengah saat berboncengan menggunakan sepeda motor,”ujarnya.

Sementara itu Kapolsek Belinyu AKP Dr. Singgih Aditya Utama, S.I.K, M.H, Saat dikonfirmasi Minggu (21/01/2024) membenarkan kejadian tersebut dan saat ini pelaku sudah di ketahui dan masih dalam pengejaran.

“Untuk kejadian penusukan betul adanya, untuk motif masih kami dalami dan pelaku masih dalam pengejaran,” katanya. (JB/BE)