Tembelok Bakal Ganti Orang Tua Asuh Baru, Bos Saman Dikabarkan Pegang Kendali, Uang Bendera 10 Juta Per Ponton

Penulis : Ahada
Editor : 3doy

BE.com

Mentok, Buletinexpres.com — Setelah ditinggal majikan lama, kini kawasan tambang timah diperairan Tembelok Mentok Asin Bangka Barat, bakal diganti dengan orang tua asuh yang baru.

Bos Saman nama yang disebut-sebut bakal menggantikan peran majikan lama yang telah mengundurkan diri secara teratur, dari kawasan Tembelok.

Walaupun nantinya akan berganti-ganti majikan baru, sejatinya tambang di Tembelok ini tidaklah memiliki izin resmi.
Selain bukan wilayah IUP PT Timah Tbk, lokasi ini menjadi lokasi yang tidak bertuan.

Sehingga wajar jika tidak ada pihak yang berani memberikan izin.
Hanya koordinasilah yang bisa memberikan kelonggaran dari aktivitas tambang di Tembelok ini.

Setidaknya sudah dua kali jaktivitas tambang di Tembelok berjalan.

Pertama hanya bertahan sekitar dua minggu, lalu distop aparat penegak hukum (APH) Bangka Barat.

Selanjutnya yang ke dua juga tidak lama berjalan, hanya sekitar tiga minggu mendulang pasir timah, kemudian nasibnya sama ditertibkan juga oleh APH Bangka Barat.

Kini, kabarnya akan berjalan dalam waktu dekat ini. Namun itupun jika semua pihak sudah berhasil dikondisikan oleh operator atau Cukong baru Tembelok.

Informasi yang dihimpun Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), operator Tembelok Jilid III akan dipegang oleh Bos Saman, warga Pangkalpinang.

Kepada Tim Jobber, Saman mengakui bahwa pihaknya memang yang akan menjadi pemegang kendali aktivitas tambang di Tembelok.

“Kita diajak Pak Oje Bang. Pak Oje yang bertanggungjawab di lapangan di Mentok. Kalau kita yang bertanggungjawab terhadap keamanannya,” ujar Saman.

Kalo yang beli pasir timahnya siapa Pak Saman?

“Kamilah Bang. Grup kami yang akan menampung seluruh pasir timah dari Tembelok. Satu pintu Bang,” ujar Saman, kepada Tim Jobber, Selasa (10/10/2023).

Saman mengakui aktivitas tambang di Tembelok memang tidak memiliki izin. Karena itu, kata Saman, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan semua pihak, agar aktivitas tambang di Tembelok bisa berjalan lancar.

“Semua pihak Bang, semuanya kita kondisikan, baik itu yang di Mentok sampai sejauh-jauhnya itu tanggungjawab saya,” tukas Saman.

Informasi yang dihimpun Tim Jobber, nantinya pihak operator Tembelok Jilid III akan menetapkan uang bendera ponton sebesar Rp 10 juta per ponton, dengan sistim pembayaran cicilan dan DP terlebih dahulu.

Sedangkan untuk jumlah ponton yang akan diakomodir dibawah bendera Arus Bawah Jokowi (ABJ) dibatasi hingga 400 ponton.

Sementara harga pasir timah akan dihargai sebesar Rp 70,000 per kilogram sesuai kondisi fisik, dengan uang kompensasi sebesar Rp 20.000 per kilogram.

“Itu bukan uang bendera Bro, tapi uang bantuan operasional. Uang sebesar Rp 10 juta, itu rinciannya untuk desa Rp 5 juta, untuk komisi orang yang bawa ponton Rp 1 juta, dan sisanya Rp 4 juta untuk operasional dan makan minum di lapangan,” ucap Saman.

Saman berharap dengan koordinasi dibawah pimpinan dirinya, aktivitas tambang di Tembelok bisa berjalan lancar. (Tim JB/BE).