Telan Biaya Cukup Fantastis, Proyek Kolam Retensi Bukit Nyatoh Terkesan Asal- asalan

Penulis : Tim Jobber

 

BE.com

Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Pengerjaan proyek pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyato Linggarjati Kota Pangkalpinang terkesan asal asalan.

Padahal proyek tersebut menelan biaya yang cukup fantastis, yakni Rp 2.487.500.000 (dua miliar empat rarus delapan puluh juta lima ratus ribu rupiah) dan dikerjakan CV Bintang Graha Lestari.

Pantauan Tim Jobber (Journalis Babel Bergerak) di lapangan pada Jumat (10/11/2023), satu unit excavator (PC) mini terlihat sedang menggali kubangan lumpur di tepi kolong.

Namun anehnya, limbah lumpur dari dalam kolong  tersebut bukan di buang ke tempat sebagaimana mestinya.

Justru limbah lumpur dibuang di area pondasi yang informasinya akan dijadikan jalan di sekitar kolong retensi.

Material bekas galian tanah lumpur, potongan pohon di buang sembarangan dan hanya berjarak beberapa meter dari pemukiman warga.

Bau tak sedap pun menyeruak ketika berada di sekitar lokasi proyek.

Sebelumnya Tim Jobber juga sempat mendapat informasi dan dokumentasi beberapa titik Dam sudah ada yang retak. Padahal usianya baru seumur jagung.

Meski sebagian terlihat sudah ditambal dengan semen, namun keretakan dinding tanggul diragukan kekuatannya.

Pasalnya, tambalan semen yang untuk menutupi garis retak saja, namun tidak memberikan kekuatan antara beton yang retak tersebut.

Tim Jobber berusah menkonfirmasi hal ini kepada penanggungjawab CV Bintang Graha Lestari, Bambang atau akrab disapa Bambang Jawe, untuk mengkonfirmasi adanya dugaan pengerjaan proyek pembangunan Kolong Retensi Bukit Nyatoh, pada Jumat (10/11/2023).

Namun, hingga berita ini dinaikkan, konfirmasi yang dikirim ke Bambang Jawe, belum direspon.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga merupakan Kabid Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kota Pangkalpinang Ikmanto, yang dikonfirmasi Sabtu (11/11/2023), menyebutkan pihaknya selalu memonitor pelaksanaan pekerjaan proyek.

“Terimakasih infonya. Hal ini sudah kami bahas dengan pihak penyedianya, terkait dengan spek pekerjaan. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Tim pengawas DPUPR insyaa Allah selalu memonitor,” jawab Ikmanto. (Tim JB/BE).