Tambang Ilegal di Laut Mengkubung Didominasi Warga Pendatang

BE.com

Bangka, Buletinexpres.com — Masyarakat Mengkubung Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merasa terzolimi.

Pasalnya, aktivitas tambang di Mengkubung terus membara, tanpa ada pihak yang mampu menertibkan aktivitas tambang illegal tersebut.

Pantauan Tim Media pada Selasa (11/10/2022), tampak puluhan Ponton Isap Produksi (PIP) tampa khawatir dan takut terus menggasak laut Mengkubung dan sekitarnya.

Masyarakat Mengkubung dan sekitar semakin menjerit, melihat para pendatang dari luar Mengkubung merajai aktivitas tambang di Laut Mengkubung.

Sementara masyarakat asli Mengkubung tersingkirkan, dan sebagian besar tidak mendapatkan bagian dalam mengais rezeki di Laut Mengkubung tersebut.

“Para penambang dan pemilik PIP itu sebagian besar orang luar Mengkubung Pak. Mereka merajalela menambang di Menkubung. Tidak ada aparat berwenang berani mengusik mereka. Sedangkan kami yang asli dari sini, hanya jadi penonton,” ujar Sam, yang mengaku warga sekitar, Selasa (11/10/2022).

Dikatakan Sam, tambang ilegal yang beroperasi di Laut Mengkubung tersebut tidak melibatkan masyarakat Mengkubung.

“Sama sekali kami di sini tidak dilibatkan pada penambangan ini. Kami minta aktivitas tambang illegal di Mengkubung ini dihentikan. Tapi siapa yang mendengarkan kami ini. Lah langok berteriak,” tukas Sam.

Dikatakan Sam, jika memang aparat penegak hukum dan pihak berwenang tidak mampu menertibkan para penambang illegal di Mengkubung, maka masyarakat lokal juga harus diberi kesempatan dan peluang yang sama untuk ikut menghancurkan Laut Mengkubung.

“Kalo mau adil, kami juga diberi kesempatan yang sama dengan para penambang illegal ini menghancurkan Mengkubung. Jangan kami hanya jadi penonton saja. Kami minta aktiviitas menambang di Mengkubung stop dahulu, dan ditata ulang, dan warga lokal diberi ruang untuk ikut menambang juga,” tandas Sam

Keluhan Sam ini disampaikan juga oleh sejumlah warga yang ditemui Tim Media ini di lapangan.

Hanya saja masyarakat tidak mau dan takut bersuara, sehingga mereka hanya mampu mengeluh melihat para penambang dan bos timah dari luar menikmati hasil dari Laut Mengkubung. (tim)