Tambak Udang di Tengah-tengah Ladang Sawit Desa Baturusa

Penulis : Bangdoi
Editor : Ahada

BE.com

Merawang, Buletinexpres.com — Siapa sangka jika di wilayah Desa Baturusa Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ada tambak udang vaname.

Lokasi tambak udang ini disebut – sebut milik warga Provinsi Lampung, yang berada di samping kebun Pak Haji berinisial J, Tokoh masyarakat Desa Baturusa.

Jarak dari Desa Baturusa sekitar tiga kilomter, ke arah hilir sungai Baturusa Kabupaten Bangka.

Di samping kanan, dan depan terhampar ribuan batang kelapa sawit yang belajar berbuah, yang disebut warga sekitar adalah milik tokoh masyarakat setempat yakni Haji J, yang dulu merupakan pebisnis tambang timah.

“Kalo kebun sawit itu milik Pak Haji,” ujar Udin pengurus tambak udang.

Tambak Udang Vaname yang sedang menunggu launching ini memiliki luas lahan sekitar 34 hektar.

sedangkan yang sudah dibuat kolam, baru sekitar 5 hektar saja, dengan jumlah kolam udang 12 kolam.

Sisanya, kata Udin, menunggu hasil dari 12 kolam yang sudah siap di isi benih udang vaname.

“Baru 12 kolam yang sudah selesai dan siap ditaburi benih. Sisa lahan ini, mungkin pemilk melihat dahulu hasilnya, Jika memang berhasil, mungkin dibuka lagi. Karena lahan ini masih luas Pak,” tukas Udin.

Namun miris nya ketika disinggung tentang penampungan limbah nya, Udin mengaku hanya ada tiga kolam, padahal untuk kapasitas 12 kolam di butuhkan kurang lebih satu hektar lahan untuk ipalnya.

Berarti harus lebih dari tiga kolam untuk penampungan limbah tambak udang.

“Hanya ada tiga kolam pak, untuk pembuangan limbah nya, kalau air tinggal nyedot aja pake air sungai,” jelas Udin.

Tambak udang ini, kata Udin, milik CV Manunggal Rasa, milik Apip warga Provinsi Lampung, yang mencoba peruntungan investasi tambak udang vaname di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Selatan.

“Nama pemilik ini Pak Apip, asal Lampung,” ucap Udin.

Tambak udang ini sendiri, lanjut Udin, sudah mulai dibuka sejak tahun 2021 lalu.

Hanya saja, hingga bulan Juni 2023 ini belum dibuka, karena aliran listrik yang belum masuk ke lokasi tambak.

Padahal, selain kolam yang sudah siap menampung benih udang, untuk seluruh peralatan pendukung juga sudah selesai dibangun.

“Nunggu listrik saja Pak. Semuanya sudah lengkap,” katanya.

Kincir air dan alat pendukung lainnya juga sudah terpasang,” ungkapnya, sembari menyebutkan bahwa jarak tambak ke tiang listrik terakhir di Desa Baturusa hanya tinggal dua kilometer saja.

Saat ditanyakan dokumen analisa dampak lingkungan dan izin-izin lainnya, Udin mengaku sudah selesai semuanya.

Dan ketika ditanya siapa saja pemilik tambak udang tersebut selain Apip, Udin juga mengaku hanya milik Apip seorang.

“Kalo Haji J tidak ada hubungan dengan kepemilikan. Pak Haji J hanya sebagai pelindung saja,’ tukas Udin, Sabtu (17/06/2023)

Saat ditanya maksud dari kata pelindung ini, Udin tidak bisa menjelaskan secara rinci.

“Maksudnya, sekitar tambak udang ini kan milik Pak Haji. Dan waktu membangun tambak udang ini juga banyak dibantu Pak Haji. Jadi maksudnya seperti itu Pak.
Pak Haji sebagai pelindung, bukan ikut menjadi pemilik,” ungkap Udin.

Pada kesempatan berbeda, Kades Baturusa Junaidi, saat dikonfirmasi Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber) mengaku mengetahui ada tambak udang diwilayahnya.

“Tahu Pak, tetapi kalo kami menyebutnya tambak udang Marina, bukan Manunggal Rasa. Sudah lama pak, tetapi kalo tidak salah belum beroperasi,” ujar Junaidi.

Saat ditanya soal izin-izin, Junaidi mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya ini kan baru menjadi Kades Baturusa Pak. Nah kalo masa saya ini, tidak ada mengajukan izin-izin terkait tambak udang tersebut.

Mungkin izin-izin sudah diurus dengan kades yang lama Pak,” tukas Junaidi.

Sedangkan Haji J sedang diusahakan untuk dikonfirmasi terkait hubungan dengan tambak udang di wilayah Desa Baturusa ini. (Tim JB/BE).