BE
Koba, Buletinexpres.com — Warga Dusun Pal 4 Desa Penyak Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah, mengeluhkan sumber air bersih mereka tercemar oleh limbah tambak udang PT SMJM.
Akibat kehadiran tambak udang vaname yang berdekatan dengan pemukiman tersebut, sebagian warga Dusun Pal 4 Desa Penyak mengeluhkan dampak limbah dari tambak udang tersebut.
Warga mengeluhkan Air Sumur mereka menjadi bau akibat rembesan air dari tambak udang.
Hal ini dikarenakan, Air yang mereka Gunakan untuk kebutuhan sehari – hari kini telah berubah warna dan baunya.
Sumur-sumur yang telah menjadi biasa dibuat di belakang rumah warga, kini telah tercemar oleh rembesan air tambak udang.
Air yang biasanya digunakan untuk hajat hidup tersebut, sekarang mengeluarkan bau busuk dan amis yang menyengat hidung.
“Kini e air sumur kami bau amis Bang. Jangankan untuk diminum, untuk mandi ge lah tidak sanggup lagi,” ujar Hai kepada media ini.
Kondisi air tersebut bahkan menimbulkan berkas kerak di dinding salah satu centong air milik salah satu warga yang digunakan setiap hari.
Ditemui media ini, Sabtu (10/02/2024), beberapa warga masyarakat yang terdampak akibat bau air yang menyengat di Dusun Pal 4 Desa Penyak, mengaku resah.
Hai menyampaikan, untuk air sumur yang biasa digunakan warga, sudah tak layak lagi dikonsumsi maupun untuk aktivitas kehidupan lainnya.
“Lihat sendiri bagaimana bau dari air tersebut, disini ada beberapa warga masyarakat yang terdampak, kami la dak pacak lagi mengunakan air ini untuk diminum/dimasak dikarenakan aroma air sudah luar biasa menyengat, dan berbau. Karena tidak ada air yang lain terpaksa la kita gunakan untuk mandi saja,” ungkap Hai.
Hal serupa juga dialami para murid sekolah SD Negeri 12 Koba Dusun Pal 4.
Air sumur yang dahulunya tidak berbau, kini berubah menjadi bau dan berwarna.
“Untuk kondisi air ini, sebelumnya tidak seperti ini masih normal – normal saja, masih bersih dan airnya bisa kita masak. Kalau sekarang tidak berani lagi pak karena sudah berbau menyengat Kita hidupkan mesin sendiri, air nya keluar seperti ini” ujar salah satu guru ini, sembari menunjukkan air yang ia tampung dari sumur.
Warga mengaku tidak tahu, apakah ada kebocoran pipa masuk air dari laut atau kebocoran pipa limbah, atau bisa juga ada rembesan air dari tambak udang, yang mengotori sumur-sumur warga.
“Terkait dengan hal ini, kita sudah datangi pihak perusahaan tambak udang tersebut. Ada dibantu didatangkan air bersih untuk warga masyarakat terdampak menggunakan Tedmon besar yang di angkut menggunakan truk untuk dibagikan airnya. Air ini tidak cukup untuk warga-warga terdampak.
Apalagi,.kabarnya air yang disuplai itu bersumber dari tampungan air hujan dari tempat penampungan tambak udang,” terang warga setempat.
Terkadang Pembangunan dan pengembangan tambak udang yang besar-besaran lima tahun terakhir ini di Bangka Belitung, seringkali tidak sebanding dengan dampak pencemaran yang dihasilkan oleh limbah tambak udang itu sendiri.
Sehingga kebanyakan lebih merugikan warga sekitar yang terdampak.
Dihubungi melalui ponselnya salah satu pengurus tambak udang PT Sejahtera Mitra Jaya Mandiri, Fendi mengatakan, air yang disuplai kepada warga adalah tampungan air kolam besar untuk tampungan air hujan.
“Kami juga salurkan air tersebut ke beberapa warga yang terdampak melalui aliran pipa,” ujar Fendi.
Diakui Fendi, pihaknya setiap hari antar air memggunakan tedmon 2.000 liter.
“Sambil menunggu proses pemasangan pipa selesai, sementara itu kami masih mengusahakan sumur yang layak pakai, supaya diterima masyarakat semuanya,” kilah Fendi.
Ditempat terpisah, Ketua RT Dusun Pal 4 Zulkarnaen mengatakan pihaknya sudah kumpul membahas tentang air tersebut untuk meminta dibuatkan sumur, tapi belum ditanggapi.
“Kami meminta ke pihak Perusahaan tambak udang disediakan Air bersih, air yang cukup yang penting terpenuhi bagi warga yang terdampak.” ujarnya.
Ketua RT Dusun Pal 4 ini meminta perusahaan menyediakan setiap rumah satu tedmon air bersih.
“Sehingga kebutuhan air bersih setiap warha bisa terpenuhi,” ucapnya. (JB/BE).
(Sumber : Top Berita).