BE.com
Tanjung Pandan, Buletinexpres.com — Jika dievaluasi, salah satu penyebab isu inflasi nasional adalah mahalnya biaya untuk transportasi udara. Ini tentu dikarenakan oleh luasnya negara Indonesia, dan sebagai negara kepulauan.
Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin pada Sesi 1 _Seminar International Harnessing The Ecosystem of Aerospace Industry In Indonesia Side Event G20 Development Ministerial Meeting_ (DMM) dengan topik “_Policy Support for the Development of Aerospace Industry_”, yang berlangsung di Ballroom BW Suite Hotel, Kamis (8/9/2022)
“Salah satu komponen kontributor penyebab inflasi yakni mahalnya harga tiket pesawat. Apalagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan, yang jelas kebutuhannya adalah mobilitas transportasi udara,” ujar Pj Gubernur.
Sebagai negara kepulauan, industri penerbangan dapat menjadi peluang besar untuk memajukan Indonesia. Hal ini juga diungkapkan oleh Pj Gubernur, di mana lewat diskusi ini diharapkan adanya kerja sama keberlanjutan, mengingat ada baiknya negara-negara maju tersebut menangkap peluang yang ada di Indonesia.
“Diskusi ini dihadiri oleh industri-industri penerbangan besar dari luar seperti Airbus dan Boeing. Hal ini sesuai dengan semangat G20, yakni semangat kerja sama,” katanya.
Seminar Sesi 1 ini dilakukan secara langsung dan virtual, dimoderatori oleh Leonardo Teguh Sambodo, dengan pembicara yang mumpuni dalam hal ini di antaranya Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Wajariman, Koordinator Industri Maritim, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Pertahanan, Kementerian Perindustrian RI Andi Komara,
Kementerian Perindustrian dan Teknologi, Republik Turkiye Mehmet Fatih Kacir, dan
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah 3, Kementerian Dalam Negeri RI R. Budiono Subambang.
Dari keempat pembicara pada seminar ini, semua sepakat bahwa industri penerbangan berperan penting untuk negara. Khususnya, jika itu terkait dengan kebijakan dan dukungan dari sebuah negara. Hal ini juga diungkapkan oleh Mehmet Fatih Kacir, pembicara dari Turkiye.
“Agar menghasilkan output yang sukses, diperlukan kebijakan pemerintah yang stabil, fokus yang kuat pada paradigma teknologi inovatif, perencanaan jangka panjang dan memprioritaskan produk original nasional dan negeri,” ujar Mehmet.
Sejalan dengan hal tersebut, Pj Gubernur juga menekankan bahwa memang kita perlu untuk mendukung rencana ini dengan membantu memasarkan produk kita, membeli, dan menggunakannya dengan bangga, agar industri penerbangan ini dapat terus bertahan dan berkelanjutan. (Red)