BE.com
Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Satu persatu siswa kelas 2 SDN 37 Pangkalpinang mengantre untuk menaiki oto atau mobil Pownis yang terparkir di Halaman Museum Timah Indonesia (MTI) Pangkalpinang, Selasa (21/02/2023).
Para pelajar ini bergiliran duduk di kursi kayu yang terpasang memanjang, satu baris bersisi sekitar lima hingga enam siswa. Mereka duduk rapi menanti pownis membawa mereka berkeliling dan mengantarkan mereka kembali ke sekolah.
Riuh suara antusias siswa saat Pownis membawa mereka berkeliling Kota Pangkalpinang. Mereka tampak antusias memperhatikan interior pownis sambil mendengarkan penjelasan dari tour guide yang sekaligus driver Oto Pownis.
“Seru,” ucap mereka dengan kompak saat ditanya pengalamannya naik pownis.
Oto atau mobil Pownis merupakan sarana transportasi masyarakat yang menghubungkan Pulau Bangka dan Sungailiat medio tahun 1970.
Pownis yang merupakan singkatan dari Perusahaan Oto Warga Negara Indonesia Sungailiat menjadi salah satu kendaraan umum masyarakat kala itu.
Mobil kayu dengan cat merah dan kuning gading ini memiliki kenangan bagi masyarakat Bangka, bisa dibilang sebagai mobil legend yang memiliki cerita bagi banyak orang.
Seiring perkembangan sarana transportasi dan masuknya mobil-mobil penumpang minibus, Oto Pownis mulai tersisihkan dan jumlahnya terus berkurang.
Pada tahun 2016 lalu Dinas Pariwisata Pangkalpinang dan PT Timah Tbk melaunching dua unit Pownis untuk City Tour demi mendukung kemajuan pariwisata di Kota Pangkalpinang.
Pownis saat ini ditempatkan di Museum Timah Indonesia (MTI) Pangkalpinang, para pengunjung musuem bisa merasakan sensasi menggunakan kendaraan zaman dahulu untuk berkeliling ke tempat-tempat sejarah di Pangkalpinang.
Sejumlah tempat yang bisa dilihat saat berkeliling dengan Pownis seperti Panti Wangka, Rumah Sakit Bakti Timah, GPIB Maranatha, Pemakaman Belanda, Wisma Timah Satoe, Masjid Jamik, Rumah Residen, Tamansari dan Menara Air.
Asyiknya, wisatawan tak dipungut biaya sepeser pun untuk berkeliling Pangkalpinang naik Pownis. Di perjalanan pun, pemandu akan menjelaskan secara singkat tentang tempat sejarah didatangi.
“Masyarakat umum bisa berkeliling dengan pownis pada hari sabtu dan minggu, tapi hari lain juga bisa asalkan ada pemberitahuan,” kata Hadi tour guide Oto Pownis.
Saat ini, ada dua unit Pownis di MTI Pangkalpinang yang bisa digunakan masyarakat untuk city tour. Kehadiran Pownis juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung MTI Pangkalpinang.
Salah satu siswa SDN 37 Pangkalpinang, Sahila mengaku sangat senang bisa naik mobil Pownis. Pasalnya, ini pengalaman pertamanya naik bus kayu.
“Senang dan seru sekali, mobilnya juga bagus. Nanti mau naik ini lagi, karena tadi kami dijemput ke Museum Timah Indonesia naik pownis, setelah itu diantar lagi naik pownis. Seru sekali lah,” ceritanya.
Guru SDN 37 Pangkalpinang, Jefry Permana menceritakan kunjungan ke MTI Pangkalpinang dan naik Pownis merupakan bagian dari pembelajaran luar sekolah yang dilakukan.
Ia menyebutkan para siswanya begitu antusias saat naik pownis dan mendapatkan pengetahuan tentang sejarah transportasi masyarakat Bangka.
“Siswa senang dan antusias sekali naik pownis, dan bagi kita ini nostalgia ya karena ini transportasi zaman dulu. Ini yang kita kenalkan ke anak-anak agar mereka tau sejarahnya,” ucapnya. (Red/BE)