Selalu Jadi Sorotan, Meski Berkontribusi Terhadap Warga

Reporter : Edho Ganteng

Editor       : Dedy

 

BE.com

Bangka, Buletinexpres.com – Meski selalu berkontribusi terhadap masyarakat di Perairan Teluk Kelabat Dalam, nama Agus selalu jadi soroton, dan tenar di pemberitaan terkait penambangan timah.

Baru-baru ini publik diramaikan pemberitaan tambang apung yang menambang timah di perairan Teluk Kelabat Dalam, atau tepatnya di perairan Batu Itam, Dusun Mengkubung, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu.

Sejumlah topik seperti penambang  yang bandel, bahkan oknum dari satuan tertentu diduga membekingi kegiatan itu. Oknum perangkat desa disebut sebagai pengkoordinir kegiatan penambangan di wilayah itu.

Menanggapi pemberitaan itu, Agus yang salah satu di antara sekian banyak pengurus tambang di Teluk Kelabat Dalam laut angkat bicara. Dia mengaku dirinya bersama dengan kelompoknya kerap berkontribusi terhadap warga.

“Kita ini kalau masalah kepada masyarakat, jangan ditanya lagi. Sejak 2017 kurang lebih tambang laut dimulai, dari Kelapa Hutan, Tanjung Batu kita kasih kompensasi kepada warga. Jadi istilahnya, bukan kerja sembaranganlah,” ungkap dia saat ditemui di Belinyu, Senin (13/11/2023) siang.

 

Menambang atas permintaan warga Mengkubung

Mengenai tambang di Batu Itam, Agus mengatakan dirinya turut andil sebagai pengurus atas permintaan warga Dusun Mengkubung.

“Sekitar awal bulan tadi, saya diundang warga Mengkubung untuk rembukan masalah kerja di Batu Itam. Di situ ada 3 kubu yang dibolehkan warga untuk bekerja. Kalau sengaja datang kerja di situ nggak ada. Buat apa? Masih ada dokumentasinya, warga sepakat nyuruh kita dan 2 kubu lainnya di situ,” beber dia.

Agus menyebutkan siapa saja kubu yang ada di perairan di teluk kelabat dalam? Dan siapa yang dinilai komit?

“Ada berapa kubu di situ. Mulai dari Pulau Padi, sampai perimping sana ada berapa? Silahkan cek siapa yang komit dalam membantu warga dengan ngasih kompensasi, silahkan cek saja,” ucapnya.

 

Banyak Kubu di Peraiaran Batu Hitam

Agus menanggapi soal pemberitaan yang menyebutkan salah satu oknum Kadus. Kata dia, fakta yang terjadi di lapangan banyak kubu penambang yang bekerja mencari timah di perairan Batu Hitam, hingga pulau padi.

“Sedangkan fakta di lapangan yang bekerja di Pulau Padi, Batu Itam itu ada 6 kubu. Kenapa cuma tahu dengan Kadus saja. Seakan-akan ada kepentingan, hanya satu Kadus saja yang disorot. Jangan terlalu nampak lah,” kata dia.

Agus berharap pemberitaan media tidak berlandaskan kepentingan dari pihak-pihak yang mau memanfaatkan keadaan, dengan membenturkan satu sama lain.

“Jangan dibenturkan lah apa yang jadi pencarian masyarakat. Intinya kami mundur saja, terimakasih,” tutupnya. (Red/BE).