Reporter : Hairul
BE
Bangka Selatan, Buletinexpres.com –Sejumlah pengusaha tambang PIP (Ponton isap produksi) geruduk posko penimbangan hasil produksi biji Timah yang di kelola oleh CV BRR, selaku mitra PT Timah TBK di wilayah Sukadamai, Paya Ubi Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (09/01/2024) sore.
Pantauan awak media di lapangan, kalau sejumlah pengusaha tambang mendatangi posko tersebut untuk meminta keadilan, lantaran banyak nya ponton mereka nganggur tidak bisa bekerja.
“Kami mau bekerja, kami mau makan, ini terasa tidak adil kenapa orang lain bisa bekerja kami tidak bisa, kami maunya ada penambahan kuota supaya kami bisa bekerja,” kata para pendemo.
Dari penjelasan RT setempat, mereka para pengusaha tambang ini terasa tidak adil, SPK atau silo yang di keluarkan hanya batas 50 unit ponton saja, hal itu seakan membatasi ponton sehingga banyak ponton dari mereka tidak bisa bekerja.
“Saya tidak melarang ataupun memperhambat aktivitas pertambangan di wilayah Sukadamai atau paya ubi yang sedang berjalan saat ini, hanya saja saya meminta kepada PT Timah dan juga mitra agar berlaku adil, Jangan sampai ada kericuhan di wilayah ini,” kata RT Acai.
Menurut mereka, CV BRR yang baru saja berjalan kurang dari satu pekan itu belum pernah melakukan sosialisasi terlebih dahulu, bahkan terkesan mereka para RT tidak di libatkan dengan keberadaan CV tersebut di wilayah mereka.
“Selain itu juga jumlah Unit PIP disini lumayan cukup banyak dan mereka mungkin hanya sebagian saja yang bekerja, selebihnya banyak juga yang nganggur, untuk itu saya selaku RT disini meminta kepada pihak PT Timah dan juga mitra agar tambahkan lagi kuota agar para penambang bisa bekerja,” tegasnya.
Terkait polemik tersebut, awak media sudah mencoba menghubungi Andika selaku wastam, namun kepada awak media dirinya enggan memberikan komentar apapun, dikarenakan dirinya tidak di wajibkan memberikan stagemen apapun, terkait Polemik ini, Andika menyarankan agar menghubungi Humas PT Timah TBK langsung.
“Ke humas saja bang, ” kata Andika.
Sementara CV BRR masih dalam upaya konfirmasi. (Red/BE).