Sawah Terendam, Petani Desa Rias Mengeluh Karena Gagal Panen

Reporter : Bambang
Editor : Rizky Vitara

BE.com

Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Petani di Desa Rias Bangka Selatan mengeluh karena mengalami gagal panen akibat terendamnya bebarapa petak sawah milik meraka. Gagal panen ini terjadi pada beberapa petak sawah di sebelah sawahnya Baharudin. Biasanya mereka bisa panen sampai 30 karung padi bahkan lebih.

“Ini bukan faktor alam nampaknya, kalau karna faktor alam saya bisa terima. Hal ini bukan saya saja yang merasakan, tapi mereka yang di sebelah petak sawah saya juga turut merasakan gagal panen juga. Biasanya bisa 30 karung bahkan lebih hasil panen padi yang kami dapat,” jelas Baharudin, Jumat (14/04/2023).

Permasalahan yang merugikan Ini sudah dilakukan mediasi beberapa kali dan diketahui oleh kepala Desa Rias, BPD, dan ketua pengawasan Irigas Kabupaten Basel namun belum ada titik temunya.

saluran irigasi yang ditutup pakai karung yang berisikan pasir sehingga air tidak bisa keluar.

“Sudah mediasi juga beberapa kali dan diketahui oleh Kades, BPD, dan juga Ketua pengawasan irigasi, tapi kami hanya disuruh sabar dan sabar,” ujarnya.

Baharudin berharap kepada pihak yang berwenang untuk menindak lanjuti keluh kesahnya sebab itu tempatnya menyambung hidup.

“Ini bukan faktor alam, tapi ini faktor manusia. Hal ini dikarenakan adanya saluran irigasi yang ditutup pakai karung yang berisikan pasir sehingga air tidak bisa keluar. Alhasil sawah saya meluap seperti laut dan saya ingin meminta ganti rugi,” tegasnya.

Dikonfirmasi oleh media ini via WA, Tahang selaku ketua pengawasan irigas Kabupaten Basel menyebutkan bahwa ini ada miskomunikasi antara ketua kelompok tani dan petani.

“Tanya aja ke ketua kelompok taninya yang lebih paham karena jadwal tanam sudah disepakati mulai tanggal 1 Januari 2023. Saat ini juga sudah banyak yang panen, irigasi primer kanan bendungan Metekul baru ditutup hari Rabu tanggal 15 Maret 2023. Sedangkan gambar sawah banjir yang dikirim itu sebelum irigasi primer ditutup,” jelas Tahang kepada Media ini.

Menurut penjelasan dari Hendri selaku pelaksana kegiatan dari pihak Kontraktor menyebutkan, bahwa sawah milik Baharudin berada pada tempat yang rendah dan berada di dekat aliran sungai Gusung.

“Terendamnya sawah milik Baharudin dipengaruhi oleh faktor alam, bukan karena penutupan bendungan. Pada mistar atau papan ukur bendungan masih diangka normal berada di bawah angka 30cm dari mercu bendungan,” kata Hendri.

Tambahnya lagi, kalau saat musim hujan air sungai Gusung itu meluap sehingga membanjiri sawah yang berada didekat aliran sungai tersebut.

“Itu bukan karena penutupan pintu air bendungan, pintu air bendungan hanya ditutup sebelah kiri, sedangkan pintu depan dan sebelah kanan masih terbuka. Pola irigasi persawahan disekitar pak baharudin juga tidak terkelola dengan baik. Banyaknya rumput disaluran irigasi yang tidak dibersihkan menjadi faktor tidak lancarnya pembuangan air irigasi dan ditambah tidak adanya tanggul di sekeliling persawahan milih pak baharudin,” tutupnya. (Red/BE)