Penulis : Tim Jobber
BE
Mentok, Buletinexpres.com –Puluhan ponton selam dikabarkan akan bersiap-siap menggempur laut Tembelok dan Keranggan, yang berada di Wilayah Kecamatan Mentok Bangka Barat.
Padahal sudah sangat jelas, seluruh aparat penegak hukum (APH) maupun Pemkab Bangka Barat tidak memberikan sinyal untuk masyarakat menambang di Perairan Tembelok maupun Keranggan dan sekitarnya.
Namun masih ada saja oknum organisasi maupun oknum masyarakat yang terus merayu dan menjanjikann kepada para pemilik ponton, seakan-seakan pihaknya mampu mengurusi segala perizinan untuk menambang di Tembelok dan Keranggan.
Sebelumnya ada Bos Saman Cs yang gagal mengawal dan menjanjikan aktivitas tambang di Tembelok dan Keranggan.
Kini dalam beberapa hari terakhir ada lagi pihak yang menjanjikan bisa mengurusi aktivitas tambang di lokasi serupa.
Modusnya hampir sama, yakni para pemilik ponton yang tergiur dengan janji mereka, diminta setor uang ijab kabul sebagai persyaratan untuk bisa ikut mencemplungkan diri di Peraiaran Tembelok maupun Keranggan.
Informasi yang dihimpun Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber) sepekan terakhir ini, mulai beredar kabar bahwa tambang timah ilegal akan kembali beroperasi di wilayah Perairain Tembelok, Mentok, Bangka Barat.
Puluhan ponton selam terpantau sudah mulai bersandar di wilayah laut Kampung Sawah, Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (31/12/2023).
Tampaknya para penambang ini tak main-main, meski sudah dihimbau beberapa kali oleh Polres Bangka Barat (Babar), dan Aparat Penegak Hukum setempat, namun tetap saja masih banyak oknum yang tak bertanggung jawab memaksa untuk menerobos wilayah yang tidak memiliki payung hukum tersebut.
Dihimpun dari berbagai sumber disebutkan bahwa persiapan untuk melancarkan aktivitas pertambangan tersebut sudah mulai dilancarkan, dari mulai mendirikan pondok penimbangan, pembentukan panitia, pembagian bendera, hingga menyurati beberapa Aparat Penegak Hukum.
Gif, salah satu warga yang sempat ditawarkan untuk membeli bendera oleh salah seorang oknum yang mengatasnamakan Ormas, agar mengambil bendera ke kantor mereka dengan membayar uang sebesar Rp 2,5j uta sebagai tanda jadi.
“Iya benar, kemarin malam Abang ditawarkan untuk mengambil langsung bendera ke kantor LMPI di Keranggan, namun harus bayar uang DP sebesar Rp 2,5 juta dulu,” terang Gif, Sabtu (31/12/2023).
Selain itu, Gif juga menyampaikan bawah ponton selam yang akan menambang di Tembelok tersebut kini mulai ramai berkumpul menunggu instruksi di Perairan Kampung Sawah, Mentok, Bangka Barat.
“Kemarin sempet dapet kabar kalau ponton yang lah bayar DP disuruh kumpul di Laut Sawah dulu untuk nunggu instruksi, tapi Abang tidak yakin karena lokasi tu masih ilegal,” tukas Gif.
Kabar akan beroperasinya tambang di Tembelok ini menjadi perhatian serius dari Aparat Penegak Hukum di Bangka Barat.
Pasalnya kegiatan pertambanhan di wilayah yang tidak memiliki payung hukum merupakan kegiatan yang ilegal.
Komandan Kodim 0431/Bangka Barat Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval dengan tegas menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak termakan isu hoaks yang dibangun oleh oknum yang tak bertanggung jawab tersebut.
“Himbauan untuk seluruh masyarakat agar tidak termakan oleh isu hoaks, apalagi sampai membayar sejumlah uang terkait aktivitas pertambangan ilegal di perairan Tembelok dan sekitarnya”, tegas Dandim 0431/Babar saat ditemui awak media (30/12/2023).
Pihaknya memastikan bahwa kegiatan ilegal di wilayah perairan tersebut tidak akan bisa berjalan selama belum memiliki payung hukum yang jelas.
“Selama belum memiliki payung hukum yang jelas, saya pastikan kegiatan ilegal di wilayah tersebut akan mendapat tindakan tegas dari Aparat Pengak Hukum,” tandas Dandim.
Tim Jobber berusaha mengkonfirmasi kabar keterlibatan LMPI Babel ini kepada Lenni Rustini, yang disebut-sebut sebagai pemegang kuasa Ketua LPMI Bangka Belitung, Plt Ketua LMPI Mada Bangka Belitung, Minggu (31/12/2023).
Namun konfirmasi Lenni tidak mengaku jika dirinya merupakan bagian dari LMPI Mada Bangka Belitung.
Lenni mengaku, saat ini dirinya adalah Ketua DPW APRI Bangka Belitung.
“Saya sudah jelaskan, saya sebagai Ketua DPW APRI. Masyarakat minta untuk binaan APRI,” ujarnya. (Tim JB/BE).