BE.com
Bangka Tengah, Buletinexpres.com – Masih dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, PT Timah Tbk menyalurkan bantuan pendidikan bagi Rispa Sabili dan Yayang Aprilia warga Desa Terak, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah.
Kedua mahasiswa ini tidak bisa membendung rasa bahagia dan harunya, saat menerima bantuan pendidikan dari PT Timah Tbk. Pasalnya, dengan bantuan ini mereka bisa terus melanjutkan kuliah.
Dua mahasiswa ini sedang mengenyam pendidikan di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Kota Pangkalpinang. Meski dihadapi dengan kondisi ekonomi yang sulit tak membuat mereka menyerah untuk melanjutkan pendidikan.
“Sangat senang dan bersyukur sekali bisa dibantu oleh PT Timah. Karena dengan adanya bantuan ini dapat membantu saya untuk melanjutkan cita-cita saya,” kata Yayang.
Yayang menceritakan, secara ekonomi mereka memang kesulitan untuk bisa melanjutkan kuliah. Apalagi ayahnya tidak bisa lagi mencari nafkah lantaran kondisi kesehatannya. Namun, berbekal dengan tekad dan impian untuk bisa mengubah nasib dan membahagiakan keluarga mereka berupaya untuk bisa kuliah.
“Karena kami dari empat bersaudara, kakak saya tidak lulus SD. Jadi saya bertekat untuk harus tetap kuliah dan merubah ekonomi dan mengangkat derajat keluarga,” katanya.
Untuk membantu biaya kuliahnya, Yayang juga menjual berbagai kue. Dari usahanya ini dirinya bisa menabung sedikit demi sedikit, namun tak jarang pula dagangannya tak laku terjual.
“Terimakasih PT Timah atas bantuannya, semoga PT Timah terus maju dan terus dapat membantu orang – orang yang kurang mampu. Serta semoga kedepannya bisa dibantu lagi oleh PT Timah,” harapnya.
Orang tua Yayang Arifin (65) mengatakan, dirinya terus berpikir agar anaknya bisa tetap kuliah. Setelah mengalami musibah saat bekerja membuka lahan matanya terkena duri sehingga tidak bisa lagi melihat.
“Saya juga sebagai orang tua kepikiran, bagaimana anak saya ini bisa kuliah, sementara biayanya tidak ada. Apalgi saya sudah tidak bisa lagi mencari nafkah, dikarenakan saya sudah tidak bisa melihat. Dan kondisi ini sudah sekitar empat tahun yang lalu saya alami,” katanya.
Selain itu, dirinya pun sangat bahagia dan bangga kepada sang anak, dikarenakan memiliki niatan dan semangat yang tinggi untuk kuliah.
“Bahagia sekali ada yang mau membantu anak saya untuk terus dapat kuliah. Semoga PT Timah terus jaya, dan dapat terus membantu anak saya untuk bersekolah” ungkap Arifin.
Sementara itu, Rispa Sabili (21), warga Jalan Air Puyuh, Desa Terak ini juga sangat senang dengan adanya bantuan dari PT Timah Tbk. Pasalnya bantuan ini akan digunakannya untuk membayar tunggakan uang perkuliahan.
“Alhamdullilah, selain dari PT Timah, juga ada bantuan dari instansi yang lainnya dalam membantu saya untuk terus mengenyam pendidikan. Selain itu, saya juga jualan kue, untuk menambah biaya kuliah. Sebelumnya saya juga pernah bekerja menjadi sales, namun karena kurang fokus dalam mengejar target dikarenakan sambil kuliah, akhirnya berhenti dulu,” katanya.
Tingginya niatan Rispa untuk berkuliah ini dikarenakan dirinya ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dan tak ingin pendidikannya putus ditengah jalan.
“Saya berkeinginan terus melanjutkan kuliah walaupun tidak tahu kedepannya seperti apa dan bagaimana masalah biayanya, yang terpenting kuliahnya diselesaikanlah, gak mau putus ditengah jalan dan ingin membahagiakan orang tua,” ujar Rispa.
Senada Ibunda dari Rispa, Fatimah (48) menceritakan dirinya terus berusaha membiayai agara anaknya bisa tetap kuliah.
“Sehari – hari saya mendulang timah di daerah Desa Air Mesu. Walau hujanpun kami tetap berangkat bekerja. Hasilnya memang tidak menentu, terkadang setengah kilo, terkadang tujuh ons, paling banyak pun satu kilo dan itupun jarang – jarang. Ya cukuplah untuk beli beras dan untuk biaya hidup sehari-hari,” katanya.
Ia berharap melalui pendidikan, masa depan sang anak dapat lebih baik ketimbang dirinya.
“Kami tidak menganggap ini sebagai beban, namun bagi kami ini adalah kewajiban sebagai orang tua, untuk menyekolahkan anak – anak kami. Mau berapapun biayanya kami akan terus berusaha, jangan sampai anak – anak kami nanti nasibnya seperti kami. Cukup kami saja yang susah, jangan sampai mereka juga nanti susah seperti kami. Pokoknya harus sekolah dan kami ingin lihat anak kami berhasil,” katanya. (Red/BE).