Penulis : Edoy JB
BE
Belinyu, Buletinexpres.com — Perairan Mengkubung dan Batu Hitam masih terus digempur ratusan ponton isap produksi (PIP).
Padahal wilayah tersebut jelas masuk kawasan tangkap nelayan yang berada di Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.
Bahkan kabar terbaru yang masuk ke redaksi tim Jobber (Journalis Babel Bergerak), jika ada pertemuan semua koordinator tambang laut ilegal, yang beroperasi di Perairan Mengkubung dan Batu Hitam pada Kamis malam, tanggal 7 Desember 2023.
Ironisnya, pertemuan para koordinator tambang ilegal tersebut di fasilitasi oleh jajaran Polsek Belinyu.
“Ade pertemuan di Polsek Belinyu semalam, bahas masalah tambang di Batu Hitam tu lah,” kata Sam kepada tim Jobber, Jumat (08/12/2023).
Bahkan keterangan dari Sam, kalau dalam pertemuan tersebut, tidak diperbolehkan membawa Hp, sehingga yang hadir pada malam itu tidak bisa mendokumentasi kan jalan nya pertemuan.
“Malam itu adelah belasan orang yang hadir, cuma tidak boleh bawah Hp, jadi dak bisa mendokumentasikan,” terang Sam.
Seyogyanya Polsek Belinyu dan jajaran Polres Bangka, tegas dan
tidak membuka ruang bagi penambang dan para Kordinator. Terlebih aktivitas tambang tersebut jelas jelas berlabel ilegal.
Sementara Kapolsek Belinyu AKP Singgih tidak menampik jika ada pertemuan para koordinator tambang laut ilegal di markasnya pada malam itu.
Ia beralasan, kalau pertemuan itu sekedar mediasi, karena ada keluh kesah dari masyarakat.
“Memang benar malam itu ada keluh kesah dari masyarakat, mereka datang ke kantor dan minta mediasi, karena sudah datang, ya kita persilahkan,” kata AKP Singgih saat di konfirmasi tim Jobber, Jumat (08/12/2023) malam.
Lebih lanjut AKP Singgih menerangkan, kalau dalam pertemuan tersebut belum ada kesepakatan diantara para koordinator tambang itu. Hanya saja secara detail nya AKP Singgih tidak menjelaskan apa saja kesepakatan itu.
“Tapi belum ada kesepakatan dari pertemuan malam itu,” terangnya.
Disinggung mengenai pertemuan itu tidak boleh membawa Hp, AKP Singgih dengan gamblang membantahnya.
“Ahh nggak bener itu, boleh kok, banyak yang bawa Hp dalam pertemuan itu,” tukasnya.
Bagi Singgih, wewenang menghalau aktivitas tambang tersebut bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Polsek Belinyu saja, namun juga bidang bidang lain di Polres Bangka.
“Kalau nyatanya mereka masih beroperasinya itu bukan tugas saya sendiri, masih ada bidang bidang lain kalian juga pasti tahu la,” pungkas Singgih.
Walaupun belum ada kesepakatan pada pertemuan para koordinator tambang laut itu, namun anehnya aktivitas penambangan ilegal menggunakan ponton isap produkasi (PIP) itu terus menggila.
Bahkan ratusan jumlahnya, terus menggempur perairan Mengkubung dan Batu Hitam, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat merusak ekosistem laut.
Yang notabene perairan tersebut adalah wilayah tangkap para nelayan, secara otomatis mengurangi daya tangkap nelayan, yang selama ini menggantungakan hidupnya mencari rezeki dari hasil laut.
Sementara, Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya, enggan berkomentar banyak ketika disinggung soal makin maraknya aktivitas tambang ilegal di Batu Hitam.
Hampir sama dengan konfirmasi sebelum sebelumnya, Taufik Noor Isya hanya berterima kasih atas informasi yang diberikan wartawan.
“Terimakasih informasinya,” kata Taufik Noor Isya, singkat. (Tim JB/BE).