Pelaku Pengejaran Wartawan Pakai Parang Belum Ditangkap Polsek Pangkalanbaru, Terhitung Sudah 13 Hari

BE.com

Pangkalpinang, Buletinexpres.com – Masih ingat pelaku pekerja tambang timah illegal yang  mengejar wartawan menggunakan parang, ternyata sampai saat ini belum diamankan pihak Kepolisian.

Entah apa yang tejadi antara pemilik tambang dan APH, apa mungkin salah satu pemilik tambang adalah oknum Polisi, sehingga kasus tersebut dianggap biasa biasa saja.

Dilansir trasberita.com terhitung sudah 13 hari, pelaku pengancaman dan pengejaran wartawan pakai parang panjang belum berhasil ditangkap anggota Polsek Pangkalanbaru, Polresta Pangkalpinang Polda Kepulauan Bangka Belitung.

Padahal, peristiwa pengejaran tersebut dilakukan oleh seseoang yang sedang bekerja di Tambang Inkonvensional (TI) illegal milik Ramon warga Batu Belubang dan oknum polisi AIPTU Bambang, di Jalan Pesantren Kampung Kunyit Desa Batu Belubang Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah.

“Pelaku itu mengejar saya dari mulai lubang camui TI di Batu Belubang tersebut. Saat saya sedang mengambil foto dokumentasi untuk kelengkapan pemberitaan, pelaku mengambil parang lalu mengejar saya pakai motor,” ujar Rio (46), korban pengejaran, kepada media ini, Minggu (19/6/2022).

Kasus pengejaran ini sudah dilaporkan Rio ke Polsek Pangkalanbaru pada hari yang sama, Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Pengejaran pelaku ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu pelaku marah karena wartawan mengambil foto aktivitas tambang di Tambang Inkonvensional (TI) illegal milik Ramon warga Batu Belubang dan oknum polisi AIPTU Bambang.

Seketika pelaku mengambil parang lalu mengejar wartawan Rio hingga ke Jalan Raya Desa Padangbaru Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pengejaran ini terjadi sepanjang kurang lebih 5 kilometer dan melewati jalan raya Desa Batu Belubang hingga ke jalan raya Desa Padangbaru. Beruntung Rio bisa menyelamatkan diri masuk ke warung Kamsiah (47).

“Saat itu motor saya sudah dipepet oleh pelaku dari belakang. Seketika saya lepaskan motor dan masuk warung. Pelaku menunggu di luar warung sambil tetap memegang parang panjang,” tukas Rio.

Kronologis dan ciri-ciri pelaku, diakui Rio, sudah dijelaskan semuanya kepada penyidik Polsek Pangkalanbaru Kanit Reskrim Posek Pangkalanbaru Bripka Cristian Simamora.

Rio mengaku sudah dua kali diambil keterangan, yakni Selasa (7/6/2022) dan Rabu (8/6/2022).

“Sudah saya ceritakan semua kepada penyidik, baik kronologis maupun ciri-ciri pelaku. Saya memang tidak begitu jelas lihat wajahnya, karena terhalang gantungan makanan di dalam toko. Tetapi kalo badannya gempal, tinggi sedang dan pakai peci. Motor yang dipakai jambrong,” jelas Rio.

Beberapa waktu lalu, saat Rio dipertemukan dengan pemilik TI yakni Ramon dan Bambang, Kanit Reskrim Polsek Pangkalanbaru berjanji akan melakukan penyelidikan secara profesional.

Simamora mengatakan pihaknya tidak akan membeda-bedakan warga sipil biasa ataupun aparat. Siapa yang bersalah, maka akan dikenakan sanksi hukum yang setimpal dengan kesalahan.

“Kami akan bekerja profesional Bang. Kami juga sudah dapat arahan dari pimpinan untuk menuntaskan kasus ini,” ujar Simamora, saat itu.

Sementara Ramon, saat ditanya Simamora jumlah pekerja TI miliknya, mengaku memiliki pekerja sebanyak empat orang.

“Jangan ada yang ditukar ya,” tukas Simamora, pada Jumat (10/6/2022).

Pada sore harinya, Ramon bersama Bambang membawa empat pekerja TI milik mereka ke Polsek Pangkalanbaru untuk dipetemukan dengan pelapor dan saksi.

Hanya saja, pelapor dan saksi tidak bisa memastikan wajah pelaku, apakah ada diantara keempat anak buah Ramon.

“Yang badan gempal dan plontos ada, mirip Pak Ramonlah orangnya. Tetapi waktu itu, saksi pemilik warung juga tidak berani memastikan siapa pelakunya,” ujar Rio.

Namun demikian, Rio meminta pihak Polsek Pangkalanbaru tidak terfokus kepada pengakuan dirinya sebagai pelapor ataupun saksi pemilik warung yang melihat langsung pelaku.

“Saya yakin polisi memiliki ilmu dan analisa untuk mendapatkan pelaku. Kan pekerja TI Pak Ramon dan Pak Bambang katanya hanya 4 orang. Sedangkan pelaku yang ngejar saya itu sedang bekerja saat saya datang ke TI mereka. Ciri-ciri juga sudah saya jelaskan, hanya wajah saja yang belum jelas,” tukas Rio.

Media ini mencoba mengkonfirmasi kepada Kanit Reskrim Polsek Pangkalanbaru Bripka Cristian Simamora, terkait mengapa pelaku belum ditangkap. Padahal, pelaku tersebut sangat jelas hampir saja menghabisi nyawa wartawan Rio.

“Ya bang. Untuk koordinasi lebih lengkap besok pagi bisa ke kantor ya bang, trims salam kenal,” jawab Simamora singkat, seizin Kapolsek Pangkalanbaru AKP Joko Murtono, Minggu (19/6/2022).

Media ini juga mencoba mengkonfirmasi kepada Aiptu Bambang, yang merupakan satu diantara dua orang pemilik TI, yang menjadi lokasi pelaku bekerja. Hanya saja, sampai berita ini dinaikkan, Bambang belum merespon konfirmasi media ini.

Konfirmasi yang dikirim Minggu (19/6/2022) sekitar pukul 19.06 WIB tersebut hanya dibaca saja. (red)