Molen Lantik Abang Ipar Sendiri Jadi Plt Sekda, Huzarni Rani : Kebijakan Walikota yang Tidak Cerdas, Terlalu Vulgar Nepotismenya

BE.com

Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Pencopotan Ramida Dawam selaku Sekda Kota Pangkalpinang dan ditunjukan nya Miego Kadis PUPR sebagai Plt Sekda kota Pangkalpinang sangat mengejutkan masyarakat dan ASN kota Pangkalpinang, Jumat (13/01/2023).

Pencopotan Ratmida Dawam selaku Sekda Kota Pangkalpinang ini mendapatkan sorotan dari berbagai pihak termasuk Huzarni Rani selaku tokoh masyarakat Babel yang ikut bersuara.

Melalui rilis yang dikirimkannya kepada media ini, Kamis (12/01/2023) siang, Ia mengatakan.

“Kinerja Ratmida Dawam sebagai Sekda kota Pangkalpinang saat itu sangat baik bahkan Ratmida mendapatkan penghargaan tingkat Provinsi maupun tingkat nasional,” kata Huzarni Rani

“Hal ini memunculkan persepsi liar di masyarakat bahwa pencopotan Ramida Dawam diduga berkaitan dengan pilwako tahun 2024 mendatang,” sambung Huzarni.

Lebih lanjut Huzarni Rani mengatakan, bahwa pencopotan Ratmida Dawam sebagai Sekda kota Pangkalpinang diduga berkaitan dengan Pilwako tahun 2024 dan juga ini adalah salah satu bentuk ketakutan Walikota bahwa Ratmida Dawam akan jadi batu sandungan dalam kontestasi perebutan kursi walikota tahun 2024.

Mantan Sekda Pangkalpinang Ratmida Dawam masuk dalam 30 besar tokoh yang berpengaruh di Provinsi Babel.

Mengingat popularitas Ratmida Dawam melampaui Walikota saat ini, hal ini dibuktikan dengan Ratmida Dawam masuk dalam 30 besar tokoh yang berpengaruh di provinsi Babel, sedangkan Walikota (molen red) tidak masuk dalam 30 besar orang yang berpengaruh di Bangka Belitung, hal ini membuktikan bahwa Ratmida Dawam lebih populer dari Walikota Pangkalpinang,” terangnya

“Ditunjuknya Miego sebagai Plt Sekda kota Pangkalpinang yang notabene adalah Abang iparnya sendiri, tentunya hal ini menunjukkan kepanikan Walikota Pangkalpinang sehingga Walikota mengambil kebijakan yang tidak cerdas karena terlalu vulgar nepotismenya,” cetusnya.

Kebijakan Walikota ini juga dianggap oleh Huzarni Rani adalah keputusan yang menciderai asas kepatutan karena Plt Sekda yang junior harus membawahi para asisten yang jauh lebih senior dalam hal kepangkatan.

“Kebijakan Walikota yang tidak cerdas ini justru menimbulkan simpati masyarakat dan ASN kota Pangkalpinang terhadap Ratmida Dawam, karena diduga Walikota telah menggunakan kekuasaannya untuk menzalimi Ratmida sedangkan Ratmida dikenal sebagai Sekda kota Pangkalpinang yang bersih dan familier terhadap masyarakat,” pungkas Huzarni.

Untuk diketahui beberapa catatan prestasi Ratmida Dawam selama menjabat sebagai Sekda kota Pangkalpinang, diantaranya :

Tokoh pemberdayaan perempuan kota Pangkalpinang tahun 2017
Pejabat pengambil kebijakan terbaik provinsi Babel tahun 2020
Pejabat pimpinan tinggi Pratama teladan nasional dari Kemenpan Tahun 2021
Perempuan pertama yang menjadi Sekda di Sumatera dan Di Bangka Belitung.
1tahun setelah menjadi Sekda kota Pangkalpinang Pemkot Pangkalpinang langsung mendapatkan WTP, dan selama menjabat Sekda, Ramitda Dawam mampu mengantarkan Pemkot Pangkalpinang mendapatkan 5 kali WTP.

Terkait statamen yang dilontarkan oleh Tokoh masyarakat Bangka Belitung Huzarni Rani, media ini meminta tanggapan langsung dari Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil.

Hanya sayangnya Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) tidak merespon konfirmasi dari media ini, walaupun pun pesan sudah dikirim dan tersampaikan mulai pukul 10.07 Wib pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2023. Sehingga berita ini ditayangkan. (Red)