Mitra Binaan PT Timah Ini Sukses Jalankan Bisnis Baim Water.

BE.com

Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Kendaraan bergantian mengantri untuk mengisi galon air di sebuah usaha isi ulang air milik salah satu mitra binaan PT Timah Tbk, Haprizal, yang berlokasi di Kota Pangkalpinang.

Haprizal, pemilik Baim Water, sudah menggeluti bisnis air isi ulang ini selama 10 tahun terakhir. keuletannya membuahkan hasil, dan kini usaha air ulangnya terus berkembang. Meski dalam perjalanannya Haprizal mengalami jatuh bangun dalam berbisnis.

“Saya sudah hampir 10 tahun menggeluti bisnis ini. Yang namanya memulai bisnis pasti tidak manis, semua pahit. awalnya pengorbanan kami dalam menjalankan bisnis ini luar biasa,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Apalagi, kata dia, bisnis air isi ulang mulai menjamur di berbagai tempat. Saat itu, ia yang masih bermodal pas-pasan memulai usaha kecil-kecilan. awalnya mereka hanya melayani keluarga, lalu tetangga, dan kemudian melayani masyarakat.

Menurutnya, bisnis yang digelutinya bisa berkembang pesat setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk melalui program Pembiayaan Usaha Mikro Kecil (PUMK).

“Sangat-sangat terbantu setelah menjadi mitra asuh Timah. Apalagi saat kita mengalami masa-masa sulit, PT Timah bisa memberikan kelonggaran bagi kita dalam menjalankan kewajiban kita,” ujarnya.

Syukurlah, kini pelanggannya sudah tersebar ke berbagai wilayah di Kota Pangkalpinang.

“Tentu ini dibantu dan didukung oleh teman-teman yang juga ikut membantu mempromosikan usaha kami,” ujarnya.

Setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, ia mampu menambah armadanya. Saat ini, dia sudah memiliki empat unit kendaraan operasional. Hal ini juga berdampak pada peningkatan jumlah turnover.
“Rata-rata satu armada bisa menyuplai 200 hingga 300 galon air dalam sehari. Sedangkan untuk armada sendiri ada 4 unit,” ujarnya.

Permintaan air isi ulang ini akan meningkat pada musim kemarau, bahkan permintaannya bisa berlipat ganda. Mereka bisa melayani air isi ulang hingga pukul 21.00 WIB.

“Rata-rata omzet yang dihasilkan berkisar puluhan juta untuk satu unit armada. Meski volumenya kecil, konsumsinya kontinyu. Itu sudah pasti karena air minum sama dengan makanan, kalau orang lapar akan makan, jika mereka haus mereka akan minum,” katanya.

pilihan haprizal untuk membuka usaha air minum isi ulang merupakan pilihan yang tepat. Karena bisnis yang digelutinya, ia tidak terlalu memikirkan biaya operasional.

“Bisnis ini mungkin dianggap remeh, tapi bagi saya justru dari hal-hal remeh itu silaturahmi semakin menjanjikan untuk bisnis. Untuk bisnis isi ulang ini, modal awalnya memang besar, namun setelah itu biaya operasional dan biaya tak terduga relatif rendah,” ujarnya.

menurutnya banyak kemudahan dalam menjalankan usahanya karena mendapat bantuan modal dari PT Timah Tbk. Selain itu, PT Timah Tbk juga kerap melakukan pembinaan.

“PT Timah sangat memberikan kami keleluasaan dalam pinjaman modal, dan memahami situasi dan kondisi kami sebagai pelaku bisnis. Dan yang lebih baik lagi, PT Timah memberikan solusi bagi kami,” ungkapnya. (Red/BE)