Laporan : Fier
Editor : Bangdoi
BE.com
Mentok, Buletinexpres.com — Masyarakat dan panitia tambang di Tembelok Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat meminta aparat Kepolisian untuk menghentikan dan menangkap cukong liar yang menyelundupkan hasil tambang di Tembelok.
JIka tidak dihentikan segera, aktivitas kucing-kucingan ini dikhawatirkan bisa memacu dan memicu suasana yang tidak kondusif di kawasan Tembelok.
Selama ini, masyarakat sudah memberikan dukungan positif, dengan membentuk satu kepanitiaan dan pos penimbangan yang terpusat, bukan main kucing-kucingan menyelundupkan hasil tambang ke cukong-cukong liar, yang selama ini tidak berkontribusi kepada masyarakat Tembelok dan sekitarnya.
“Iyalah Bang. Enak betul mereka. Setelah Tembelok ini jalan, mereka mau mengambil keuntungan sendiri dari hasil tambang di sini. Harus sesuai dengan kesepakatan awal, bahwa pos penimbangan hanya ada di satu kepanitiaan,” tukas Mar, warga Tembelok Kecamatan Mentok, kepada Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Jumat (06/10/2023).
Dikatakan Mar, aktivitas kucing-kucingan para anak buah cukong liar tersebut, telah memantik kemarahan warga Tembelok yang selama ini sudah menyerahkan koordinasi tambang tembelok kepada panitia.
“Jangan mau kaya sendirilah Bang. Masyarakat disini juga butuh kontribusi dari hasil tambang ini. Masak puluhan ton dilarikan tanpa kontribusi kepada masyarakat,” tandas Mar.
Informasi yang dihimpun Tim Jobber di lapangan, disebutkan bahwa penyelundupan pasir timah besar-besaran ini diduga dilakukan oleh kelompok penambang ilegal menggunakan speedboat dari perairan Tembelok dan Keranggan menuju Pelabuhan Limbung, pada Kamis (5/10/23) pagi.
Pantauan awak media di lokasi tampak beberapa speedboat mondar mandir mengantarkan pasir timah yang siap untuk diangkut kembali menggunakan sepeda motor.
Aktivitas beberapa orang tertangkap kamera satu speedboat berwarna hijau bersama empat orang pria bersiap bersandar di samping dermaga pelabuhan.
Sampai di dermaga, terlihat satu sepeda motor bersiap membawa dua karung pasir timah. Terlihat karung tersebut diletakan tepat di tengah sepeda motor, kemudian ditutup dengan karpet berwarna kuning.
Dua orang pria kemudian berboncengan sembari membawa beberapa derigen serta pasir timah yang di duga akan dijual tersebut.
Berdasarkan informasi dari warga di lapangan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak pukul 07.00 WIB.
Pasir timah tersebut kemudian disembunyikan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Teluk Rubiah Laut.
Warga Tembelok berharap Kepolisian Bangka Barat menangkap para pelaku ini, karena sudah meresahkan warga dan berdampak dengan ketentraman warga Tembelok dan sekitar.
Menyikapi kondisi ini, Kapolsek Muntok AKP Baskara Githea Elangga menyebutkan pihaknya terus berusaha menertibkan aktivitas yang meresahkan masyarakat Tembelok.
“Disini kami meminta lapisan masyarakat yang masih beroperasi melaksanakan aktivitas disepanjang perairan Tembelok untuk segera bersih-bersih seperti sediakala,” ujar Baskara, saat dikonfirmasi Tim Jobber, Jumat (06/10/2023).
Tujuannya, kata Baskara, agar pihaknya dapat menyelesaikan masalah yang berdampak dan bercabang seperti apa yang beredar beberapa hari terakhir ini.
“Informasi yang beredar di sekitar kita serta info-info saat ini masih belum jelas kemana arus dan pusatnya,” ucap Baskara.
Jangan sampai pihaknya, kata Baskara, diberitakan dengan berita-berita tudingan miring yang sudah pernah terjadi disebelumnya.
“Kami seberusaha mungkin untuk menertibkan, namun yang hadir pada media publik bahwa kami upaya paksa, kami arogan, kami menertibkan sepihak, banyak lagi yang mengabarkan kinerja kami untuk seseorang atau bagian tertentu dari hasil TI. Itu tidak benar. Kalo toh itu benar, yang mana? Apanya?,” tukas Baskara. (Tim JB/BE).