Mantan Kadis Kehutanan Provinsi Babel Marwan Bersitegang Dengan Pegawai Kejati

Penulis : Anthoni

 

BE

Pangkalpinang, Buletinexpres.com – Mantan kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bangka Belitung bikin geger kantor Kejaksaan Tinggi Babel, Senin (06/05/2024).

Bahkan Marwan tampak bersitegang dengan sejumlah Pegawai Korps Adhyaksa tersebut. Tatapan matanya Marwan meringis seolah meluapkan asa kekesalannya.

Nada bicaranya meninggi. Sementara tangan kanannya begetar sembari menunjuk-nunjuk ke arah atas dan bawah kantor Kejati Bangka Belitung.

Sejumlah pegawai Kejati tampak berusaha menenangkan Marwan. Mereka juga terlihat memberikan penjelasan soal klaim Marwan yang menyebut tidak mendapat pelayanan dengan baik saat datang ke kantor Kejati Babel.

Keributan Marwan dan sejumlah pegawai Kejati terjadi persis di depan ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejati Babel.

“Masak tidak dilayani,” ketus Marwan seraya menunjuk ke bagian bawah

“Siapa yang tidak melayani kami tampung disitu,” sambung petugas kejaksaan seraya meminta Marwan menenangkan diri.

Bukannya reda, namun amarah Marwan kian menjadi-jadi. Bahkan dirinya menuding pihak Kejaksaan sewenang-wenang.

“Tapi ikak sekenek kenek e (tapi kalian semau-maunya).

“Tidak sekenek-kenek e pak (tidak semau-maunya pak. Cuma jangan masuk kesitu dulu, kami mau tanya dan konfirmasi dulu ini benar tidak,” sambung salah satu pegawai Kejaksaan.

Tak ingin berpanjang lebar, tiba-tiba Marwan mengutarakan maksud dirinya mendatangi kantor Kejati guna memastikan status dirinya.

Pasalnya, isu yang beredar di luar Marwan bakal jadi tersangka dalam skandal kasus dugaan korupsi penyalahgunaan izin pemanfaatan lahan PT Narina Keisha Imani (NKI), di Kota Waringin Labuh Air Pandan.

“Sudahlah maksud saya, saya ingin tanyakan apa benar isu di luar itu ingin mentersangkakan saya? Saya mau tanya itu. Dan berani tidak yang lain lain itu ditangkap juga,” ketus Marwan.

Kekesalan Marwan tak sampai disitu saja. Bahkan pria yang saat ini menjabat Sekwan DPRD Provinsi Babel itu merasa dikibuli pihak Kejati.

“Jangan kami di peluntang, satu orang saja jadi yang nerima kami. sebelum ke ruangan Kajati, kami nek ninggok Kajati (sebelum ke ruangan Kejati, kami mau melihat Kajati,” pungkasnya. (Red/BE).