Kunker Pimpinan Ombudsman RI ke Desa Cengkong Abang

BE.com

Mendo Barat, Buletinexpres.com — Pimpinan Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika bersama Direktur Stabilisasi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional Maino Dwu Hartono melakukan kunjungan kerja ke Desa Cengkong Abang, Kabupaten Bangka, Selasa (27/06/23).

Kunjungan tersebut dalam rangka untuk menyuskseskan program penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kedatangannya disambut langsung oleh Ketua Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kep. Babel Maya Suganda Pasaribu beserta anggota PKK lainnya, dan Dinas Kesehatan Kep. Babel, di rumah salah satu warga yang memiliki balita stunting.

Maya Suganda menjelaskan bahwa di Kep. Babel angka stunting hanya turun 0,1%, dari 18,6% menjadi 18,5%. Masih jauh untuk mencapai target nasional yakni 14%. Ia pun menjelaskan terkait kategori anak yang dikatakan stunting.

“Untuk stunting itu bukan cuma dilihat dari berat badan, tetapi juga tinggi badannya Pak. Nah, untuk di Desa Cengkong Abang ini, memang beda tipis pak. Misalnya tingginya minimal 100 cm, anaknya tingginya 95 cm. Walaupun sedikit, tetapi tetap saja itu dikategorikan stunting,” kata Pj Ketua TP PKK Babel.

Yeka pun menanyakan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Maya Suganda menjawab bahwa untuk menambah tinggi badan tersebut butuh asupan protein yang cukup. Mendengar hal tersebut, Yeka memanggil Maino untuk menjadikan Kep. Babel sebagai salah satu daerah yang diakomodir untuk bantuan pangan.

“Saat ini sedang memproses peraturan badan pangan nasional, yakni pertama bantuan pangan untuk anak sekolah. Dua, bantuan pangan untuk wilayah rawan pangan,” ujar Maino.

Dikatakan oleh Maino, dua aturan tersebut tahun ini juga salah satunya akan berfokus pada bantuan untuk daerah rawan pangan termasuk stunting. Lalu, juga nantinya akan ada bantuan untuk perlengkapan alat sekolah yang dibarengi pemberian susu dan telur. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga sangat berkaitan erat dengan posyandu.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat. Saya gak tau rincinya berapa masing masing kabupaten. Mudah mudahan ini bisa menambah untuk kegiatan-kegiatan di posyandu. Karena nanti pasti kaki-kakinya dilapangan, yaitu kawan kawan posyandu, PKK dan sebagainya,” ujar Maino.

Untuk saat ini baru ada di tujuh provinsi, yang mana penerapan program ini rata-rata dilakukan di Jawa. Lalu, untuk selain Jawa ada Sumatera Utara, NTT dan Sulawesi Barat. Diharapkan, program ini dapat segera berkembang, sehingga akan segera pula diakomodir untuk daerah Kep. Babel.

Merespon kabar gembira tersebut, tentu Pj Ketua TP PKK Maya Suganda Pasaribu sangat senang, dan dirinya pun sangat mendukung jika hal tersebut segera dilaksanakan. Selain itu, Ia pun juga mengapresiasi Kepala Desa Cengkong Abang Ahyar, yang telah mengelola dana desa sebanyak 10%-nya dipergunakan untuk menurunkan permasalahan stunting. (Red/BE).