Kompak, Masyarakat Minta PIP Milik Angga Salim Segera Keluar dari Belo Laut

Penulis : Edoy
Editor : Ahada

BE.com

Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Setelah memendam kekesalan selama ini, akhirnya masyarakat Desa Belo Laut Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat, mengambil sikap, agar PIP milik Angga Salim pengusaha timah warga Kecamatan Jebus itu, segera angkat kaki dari lokasi penambangan yang ada di wilayah Desa Belo Laut.

Sebelumnya informasi yang diterima tim Jobber (Journalis Babel Bergerak) pada hari Sabtu tanggal 30 September 2022 yang lalu menyebutkan, kalau warga Belo Laut akan melakukan aksi demo untuk mengusir TI apung milik AS warga Jebus.

“Sekedar info kalau besok hari Minggu, panitia dan warga Belo Laut demo ngusir TI apung Angga Salim, yang dinilai selama ini tidak ada konstribusi ke Desa dan juga nimbang timah sendiri,” bunyi informasi tersebut.

Namun beruntung, aksi massa warga Belo Laut tersebut tidak berlangsung, karena ditahan oleh beberapat tokoh masyarakat dan Panitia Tambang Laut Belo Laut.

Untuk mengungkap kebenaran kabar tersebut, awak media ini pun akhirnya menghubungi Ketua panitia Bahtiar, sebagai pengurus aktifitas tambang laut di wilayah Desa Belo Laut.

Saat dihubungi, Bahtiar membenarkan informasi tersebut, hanya saja sempat ia cegah warga yang akan merangsak ke titik lokasi aksi demo, dan kemarahan warga Belo itu sempat dia redam, sehingga tidak menimbulkan kericuhan yang akan mengakibatkan anarkis.

“Lah selesai lah, sebener e masyarakat lah berkumpul, termasuk ibu ibu nya, tapi sempat saya cegah dan saya nasehati, supaya tidak berdemo, nanti dampak nya pada aktifitas kerja kita,” ujar Bahtiar, Senin (03/10/2022) melalui sambungan telepon.

Dalam percakapan via celluler itu Bahtiar mengungkapkan, jika sebelumnya dari awal beroperasi nya PIP di Wilayah Belo Laut, Angga Salim tidak mau mengikuti aturan dari panitia, dan dia (red-angga) tidak mau mengiikuti kesepakatan ataupun aturan yang telah disepakati, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial bagi masyarakat Belo Laut sendiri, termasuk PIP PIP yang lainnya.

“Dari sekian banyak ponton tu, cuma dia lah (red-angga) yang tidak mau ikut aturan kami selaku panitia, jadi warga ni kesal juga mungkin kan,” cetusnya.

Dijelaskannya, kalau ponton milik Angga Salim itu awal awalnya dijaga oleh oknum Aparat dari Polairut, ada dugaan agar panitia maupun masyarakat tidak bisa naik ke ponton miliknya.

“Awal awal dulu, ponton dio tu dijaga Polairud, panitia kito dak boleh naik kalau nak ngawal timah tu,” jelas Bahtiar.

“Warga tu lah lama dak senang dengan dio tu, karena aku bae lah yang ngebujuk masyarakat tu, ibu ibu pengajian tu bae, kalau nak ngajukan proposal buat kegiatan pengajian massal, serupiah pun dak do dio ngenjuk, (red-serupiah pun tidak ngasih),” tambahnya

Selain tidak mau berkontribusi kepada masyarakat dan panitia, Angga Salim juga dituding melakukan penimbangan sendiri di lokasi penggorengan miliknya di Dusun Terabek, padahal kalau menurut peraturannya, jika bekerja di dalam wilayah IUP PT. Timah, tidak boleh menimbang sendiri.

“Itulah awal awalnya, die nak kata die lah, timah mana nak dio nimbang di sungai tu, timah dibawak ke penggorengan nyo yang di Terabek tu,” ungkap Bahtiar

“Kita kan punya aturan, semua CV yang 45 tu tidak pernah ada masalah dengan kita, hanya dio sendiri lah, itu pun kalau dak aku tahan lah begerak masyarakat belo tu,” timpalnya.

“Akhirnyo dengan keputusan bersama, dio tu (red-angga) harus keluar, IUP nyo dak boleh lagi beroperasi di Laut Belo, tinggal ponton e bae belum di gandeng keluar,” pungkasnya

Sementara Angga Salim saat dihubungi tim media ini tidak bisa menjelaskan secara detail, terkait kebenaran informasi tersebut, walaupun oleh panitia tambang laut di Desa Belo Laut sendiri mengatakan demikian tentang dirinya.

Ia hanya menjawab seadanya, kalau dirinya (red-angga) tidak mengetahui informasi yang terjadi di lapangan, dengan alasan dirinya tidak pernah datang ke lokasi penambangan.

“Waalaikumsalam, info dari siapa yang Abg dapat,” jawabnya dikutip dari laman WhatsApp, Selasa (04/10/2022) malam

“Malahan saya ga dapat info Bg,” sambungnya.

Keesokannya awak media masih berupaya terus meminta keterangan dari Angga Salim pengusaha, dan juga warga Kecamatan Jebus ini, terkait aksi warga Belo Laut yang ingin dirinya keluar dari wilayah penambangan Desa Belo Laut, tapi lagi lagi ia menjawab kalau dirinya tidak mengetahui secara pasti kronologi nya.

“Masalahnya saya tidak ada keterangan apa apa Bang..
jdi bingung jawab apa,” sebutnya, Rabu (05/10/2022) pagi

Disinggung benar tidaknya ia (red-angga) menimbang sendiri hasil timah nya, lagi lagi dengan jawaban yang sama, Angga Salim menjawab seakan akan dia tidak tahu.

“Nahh bingung juga saya jwbnya..
ke lokasi saja saya tidak pernah Bg,” jawab Angga.

(Tim Jb)