Keluarga Korban Dugaan Malpraktek RSUD Basel Terima SP2HP dari Polres

Editor : Ahada

BE.com

Toboali, Buletinexpres.com — Keluarga korban dugaan malpraktek RSUD Kabupaten Bangka Selatan sudah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari Polres Bangka Selatan, Rabu (20/09/2023).

Adanya SP2HP ini terkait dengan laporan Nadia warga Toboali, yang melaporkan adanya dugaan malpraktek RSUD Kabupaten Selatan terhadap ibundanya, almarhumah Solha, pada Senin (18/09/2023).

Saat dikonfirmasi kepada Kuasa Hukum Nadia, Herman Susanto SH dari Kantor Hukum Herman Susanto & Parnert, yang beralamat di Desa Keposang No 11 Toboali Bangka Selatan, membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima SP2HP dari Polres Bangka Selatan, pada Rabu (20/09/2023).

“Benar Bang, kami selaku kuasa hukum Ibu Nadia sudah menrima SP2HP dari Polres Bangka Selatan,” ujar Herman Susanto, yang akrab disapa Aming kepada Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Jumat (22/9/2023).

Diakui Aming, dengan adanya SP2HP ini, maka laporan Nadia terkait dugaan malpraktek oleh RSUD Kabupaten Bangka Selatan, sudah memasuki tahapan proses hukum di Polres Bangka Selatan.

Hanya saja, Aming yang ditanya Tim Jobber, terkait apakah ada upaya lain untuk menyelesaikan persoalan dugaan malpraktek ini, menyebutkan pihaknya membuka ruang penyelesaian kekeluargaan.

“Tentu kita membuka ruang penyelesaian yang kondusif, yang bisa memberikan rasa damai kepada kedua pihak. Namun, jika tidak ada upaya yang baik, maka kita akan terus memproses hukum persoalan ini hingga ke tingkat pusat,” tukas Aming.

Diakui Aming, sembari mengawal proses hukum yang sedang berjalan di Polres Bangka Selatan, pihaknya membuka ruang komunikasi baik dari manajemen RSUD maupun dari Pemkab Bangka Selatan.

“Sejatinya kita ingin persoalan ini selesai, dan pihak kliennya mendapatkan keadilan terhadap peristiwa yang telah menimpa ibu Solha,” ujar Aming.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nadia, warga Jalan Damai Toboali Kabupaten Bangka Selatan melaporkan dugaan malpraktek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bangka Selatan.

Nadia menyebutkan, akibat dugaan malpraktek tersebut, telah menyebabkan ibundanya (alm) Solha meninggal dunia pasca menjalani operasi di RUSD Kabupaten Bangka Selatan.

“Kami telah melaporkan dugaan malpraktek ini secara tertulis ke Polres Bangka Selatan pada Senin (18/9/2023),” ujar Nadia.

Nadia menceritakan kronologis yang dinilainya telah terjadi dugaan malpraktek terhadap ibundanya Solha.
Diketetahui oleh keluarga ada benjolan di belakang punggung Solha.

Melihat kondisi ini, kata Nadia, pihak keluarga bermaksud mengobati benjolan yang mereka duga adalah bisul tersebut.

Dikatakan Nadia, saat dibawa ke RSUD Kabupaten Bangka Selatan pada 13 September 2023, ibunya dalam kondisi sehat walafiat.

Tiba di RSUD, lanjut Nadia, ibunya diperiksa dan dirawat inap. Sedangkan operasi dilakukan pada 14 September 2023.

“Makku dioperasi tanpa ada dokter anastesinya Bang, sedangkan operasinya harus ada dokter anastesinya,” tukas Nadia.

Ibunda Nadia ini dioperasi pada 14 September 2023 yang dimulai sekitar pukul 9.00 WIB masuk ruangan, lalu keluar sekitar pukul 12.00 WIB.

“Saat keluar mak kami tidak sadarkan diri sampai Ia meninggal besok lusanya di ruang Icu,” sesal Nadia.

Menyikapi kejadian inilah, kata Nadia, akhirnya mereka melaporkan RSUD Kabupaten Bangka Selatan ke pihak Polres Basel, dengan dugaan telah terjadi malpraktek terhadap ibunya.

Terkait laporan dugaan malpraktek ini, Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber) mengkonfirmasi kepada Direktur RSUD Kabupaten Bangka Selatan Rudi Hartono, Senin (18/9/2023) sekitar pukul 18.25 WIB.

Saat diminta tanggapannya terkait laporan dugaan mal praktek ini, Direktur RSUD Kabupaten Bangka Selatan Rudi Hartono menyatakan pihaknya siap memberikan informasi SOP penanganan dan prosedur tindakan operasi di RSUD Kabupaten Bangka Selatan.

“Insya Allah kami siap memberikan informasi apabila diperlukan terkait SOP penanganan yang sudah sesuai prosedur,” ujarnya. (Tim/JB/BE).