Keluarga Korban Dugaan Malpraktek RSUD Basel, Akhirnya Damai

Editor : Ahada

BE.com

Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Nadia anak korban dugaan malpraktek RSUD Bangka Selatan yang meninggal dunia, akhirnya tempuh jalan damai dengan pihak rumah sakit.

Padahal kasus dugaan malpraktek ini sudah dilaporkan Nadia, anak dari almarhumah Solha yang diduga menjadi korban malpraktek RSUD Basel ke Polres Bangka Selatan pada Senin (18/09/2023) lalu.

Kabar perdamaian ini diakui oleh Direktur RSUD Kabupaten Bangka Selatan Rudi Hartono, meski Ia tidak secara gamblang menyebutkan adanya perdamaian tersebut.

“Untuk mediasi kami serahkan ke Kadinkes,” ujar Rudi singkat, saat dikonfirmasi Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Jumat (29/9/2023).

Sebelumnya Kuasa Hukum Nadia, Herman Susanto SH dari Kantor Hukum Herman Susanto & Parnert, yang beralamat di Desa Keposang No 11 Toboali Bangka Selatan menyebutkan, bahwa pihaknya sudah menerima SP2HP dari Polres Bangka Selatan, pada Rabu (20/9/2023).

“Benar Bang, kami selaku kuasa hukum Ibu Nadia sudah menerima SP2HP dari Polres Bangka Selatan,” ujar Herman Susanto, yang akrab disapa Aming ini, kepada Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Jumat (22/9/2023).

Diakui Aming, dengan adanya SP2HP ini, maka laporan Nadia terkait dugaan malpraktek oleh RSUD Kabupaten Bangka Selatan, sudah memasuki tahapan proses hukum di Polres Bangka Selatan.

Informasi yang dihimpun Tim Jobber, perdamaian kedua pihak ini diambil setelah dilakukan beberapa kali mediasi antara pihak pelapor dengan manajemen RSUD Kabupaten Bangka Selatan.

“On proses mediasi,” tukas Kadis Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan, Agus Pranawa, kepada Tim Jobber, Jumat (29/9/2023).

Saat ditanya adanya upaya damai dan ganti rugi kepada pelapor?
Kadinkes Basel Agus mengakui juga sedang proses.

Agus bahkan meminta semua pihak mendoakan agar proses mediasi yang sedang dijalani pihaknya bersama keluarga Solha bisa berjalan lancar.

“Masih on proses mediasi Bang. Mudah-mudahan cepat selesai. Mohon doanya Bang,” ujar Agus.

Terkait adanya upaya mediasi dan perdamaian ini juga dibenarkan oleh Nadia, anak dari Solha yang sebelumnya disebut meninggal dunia karena adanya dugaan malpratek saat menjalani operasi benjolan di punggung.

“Alhamdulillah sudah selesai Bang,” jawab Nadia singkat, kepada Tim Jobber, Jumat (29/9/2023).

Seperti diberitakan sebelumnya, Nadia, warga Jalan Damai Toboali Kabupaten Bangka Selatan melaporkan dugaan malpraktek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bangka Selatan.

Nadia menyebutkan, akibat dugaan malpraktek tersebut, telah menyebabkan ibundanya (alm) Solha meninggal dunia pasca menjalani operasi di RUSD Kabupaten Bangka Selatan.

“Kami telah melaporkan dugaan malpraktek ini secara tertulis ke Polres Bangka Selatan pada Senin (18/9/2023),” ujar Nadia.

Nadia menceritakan kronologis yang dinilainya telah terjadi dugaan malpraktek terhadap ibundanya Solha.

Diketetahui oleh keluarga ada benjolan di belakang punggung Solha. Melihat kondisi ini, kata Nadia, pihak keluarga bermaksud mengobati benjolan yang mereka duga adalah bisul tersebut.

Dikatakan Nadia, saat dibawa ke RSUD Kabupaten Bangka Selatan pada 13 September 2023, ibunya dalam kondisi sehat walafiat.

Tiba di RSUD, lanjut Nadia, ibunya diperiksa dan dirawat inap. Sedangkan operasi dilakukan pada 14 September 2023.

“Makku dioperasi tanpa ada dokter anastesinya Bang, sedangkan operasinya harus ada dokter anastesinya,” tukas Nadia.

Ibunda Nadia ini dioperasi pada 14 September 2023 yang dimulai sekitar pukul 9.00 WIB masuk ruangan, lalu keluar sekitar pukul 12.00 WIB.

“Saat keluar mak kami tidak sadarkan diri sampai Ia meninggal besok lusanya di ruang Icu,” sesal Nadia.

Menyikapi kejadian inilah, kata Nadia, akhirnya mereka melaporkan RSUD Kabupaten Bangka Selatan ke pihak Polres Basel, dengan dugaan telah terjadi malpraktek terhadap ibunya. (Tim JB/BE).