Keinginan Preanto Mendapatkan Kaki Palsu, Diwujudkan PT Timah

BE.com

Lubuk Besar, Buletinexpres.com — Preanto (28) warga Desa Batu Beriga, Rt 005 Rw 001, Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang selama ini menginginkan kaki palsu akhirnya keinginan itu diwujudkan langsung oleh pihak PT Timah Tbk, Sabtu (4/2/23).

Setelah diberitakan pada 31 Januari 2023 beberapa hari kemarin tidak menunggu lama Direktur Utama PT Timah Tbk langsung menurunkan tim menuju ke kediaman Preanto di Desa Batu Beriga, Lubuk Besar untuk melalukan pengukuran kaki palsu yang di impikannya itu.

Gerak cepat rasa kepedulian sesama yang di lalukan oleh PT Timah Tbk ini patut di anjungkan jempol, setelah dikirimkan link pemberitaan oleh Redaksi ini di pagi hari langsung terjawab pada siang harinya.

“Wa’alaikumsalam… Terimakasih, kami follow up,” jawab Direktur Utama PT Timah Tbk saat dikonfirmasi oleh media ini, Selasa (31/1/23) pukul 06.30 WIB.

Terlihat kaget, saat pihak PT Timah Tbk tiba di kediamannya. Preanto tak mampu manutupi rasa bahagianya saat didatangi oleh tim PT Timah Tbk tujuan akan memberikan bantuan kaki palsu yang saat ini masih tahap proses pencetakan usai dilakukan pengukuran beberapa hari lalu.

Sudah tujuh tahun ini Preanto hanya duduk di kursi roda dan tongkat la bantuan menjalankan aktivitasnya, pasalnya pasca dari kecelakaan di tahun 2015 yang lalu membuat kaki kanannya harus diamputasi.

Tak banyak kata yang terucap darinya, hanya rasa sykhur dan haru yang dapat Ia sampaikan.

“Pak terimakasih banyak bantuan dan jerih paya untuk meluruskan masalah saya kemarin,,, allhamdulilah… siang kemarin ada orang orang dari PT Timah datang kerumah untuk mengukur & membuat kaki palsu untuk saya.. saya sangat berterimakasih kepada kalangan yang membantu saya terutama dari pihak PT Timah Tbk,” ucap Preanto kepada Redaksi melalui chat wathsappnya, Rabu (1/2/23).

Diberitakan sebelumnya, Preanto menginginkan kaki palsu meminta bantuan ke PT Timah Tbk.

Tujuh tahun sudah, Preanto (28) menunggu bantuan kaki palsu dari pemerintah daerah ataupun instansi terkait.

Namun apa hendak dikata, harapan tinggalah harapan. Kaki palsu yang ditunggu tak kunjung datang.

Preanto mengaku, selama ini tidak ada bantuan, baik dari pemerintah Desa hingga pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hanya doa yang terus Ia panjatkan, siapa tahu suatu saat ada orang baik yang perduli akan nasib dirinya tersebut.

“Mudah-mudahan dengan diberitakan ini ada yang bersedia bantu saya. Moga saja PT Timah mendengarkan keluhan saya ini. Karena kata orang-orang, PT Timah biasanya mau membantu orang yang kesusahan,” ujar Preanto sedih.

Preanto merupakan warga Desa Batu Beriga, Rt 005 Rw 001, Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Preanto seorang penyandang disabilitas, mengalami kecelakaan pada tahun 2015 silam, sehingga mengharuskan kaki kanannya terpaksa diamputasi.

Peristiwa naas itu terjadi dipertengahan bulan November 2015, pada saat dia sedang mengambil daun pohon kelapa (mengambil upah).

Dikarenakan licin, menyebakan Ia terjatuh dari ketinggian belasan meter pohon kelapa yang dipanjatnya di Pulau Pongok, Bangka Selatan.

Akibat peristiwa ini, membuat kaki sebelah kanannya harus diamputasi.

Akibat dari kecelakaan itu, Preanto menderita luka berat pada bagian setengah badan dari pinggang hingga kaki tidak bisa digerakkan terkujur kaku, seperti mati badan sebelah dan Dia diharuskan menjalani operasi tulang bagian belakang karena divonis sudah lumpuh total oleh dokter Rumah Sakit yang ada di Sungailiat pada saat itu.

Dikarenakan tidak diizini oleh pihak keluarganya untuk operasi tulang punggungnya itu, akhirnya Preanto mengikuti teraphi pijat urut, sehingga ada sedikit kemajuan dan akhirnya sembuh dari penyakit tersebut, tapi sayangnya hanya sebentar saja dia merasakan itu. Tak berapa lama kemudian terjadinya keropos tulang telapak kaki hingga membusuk dan harus diamputasi.

Pasca kecelakaan itu, dibulan Augustus 2022 lalu disempat dirawat inap dikarnakan telapak kaki sebelah kanannya sudah terlalu membusuk dan Dokter memberikan dua pilihan, akhirnya Dia memutuskan untuk mengamputasi kaki nya karena luka berat yang dialaminya.

Untuk menjalankan aktifitasnya sehari hari, saat ini pria 28 tahun tersebut harus menggunakan bantuan tongkat.

Dirinya berharap ada intansi dari pemerintahan ataupun BUMN serta para dermawan melirik dirinya  untuk memberi bantuan kaki palsu kepada dirinya.

“Saya berharap sekali ada orang baik, misalnya dari Pemerintah atau apalah yang bisa bantu saya memberikan kaki palsu,” ujar Preanto kepada redaksi ini saat ditemui di kediamannya. (Tim Jb)