BE.com
Merawang, Buletinexpres.com — Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Prov. Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin di dampingi Sekda Prov. Kep. Babel Naziarto meninjau rumah sakit umum Provinsi (RSUP) atau RSUD DR. (H.C) Ir. Soekarno Prov. Kep. Babel untuk mengetahui kebenaran kabar terkait isu pasien RSUD dipaksa pulang oleh pihak rumah sakit.
Kabar tersebut terjadi beberapa hari yang lalu, sehingga Pj. Gubernur Kep. Babel Ridwan Djamaluddin ingin mengetahui hal sebenarnya, terkait isu tersebut, Kamis (25/08/22).
Oleh sebab itu, setelah tiba di rumah sakit, Pj. Gubernur Kep. Babel Ridwan langsung menayakan hal tersebut kepada petugas rumah sakit untuk memastikan kabar yang dimaksud.
“Bagaimana cerita adanya kabar pasien yang diberitakan itu, apa benar dipaksa pulang?” ujarnya mengawali pembicaraan.
Kabid Pelayanan Medik RSUD DR. (H.C) Ir. Soekarno Prov. Kep. Babel Mecky Muhlis menjelaskan bahwa, kabar tersebut tidak benar adanya, tapi hanya kesalahpahaman saja antara pihak keluarga pasien dengan pihak perawat.
Untuk diketahui, pasien berinisial J minggu kemarin datang ke rumah sakit, untuk berobat sakit kanker. Setelah di rumah sakit pasien telah di lakukan pemeriksaan sesuai prosedur.
“Pada saat itu pasien susah bernafas, untuk mengatasinya Dokter Zul langsung mengambil tindakan untuk trakia, trakia itu untuk dibolongi di lehernya supaya mudah bernafas. Sambil menunggu hasilnya pemeriksaan medis selanjutnya, sesuai perjanjian awal dengan pihak pasien, bahwa pasien boleh pulang, karena kondisi pasien sehat, dan dapat dirawat jalan sambil menunggu tindakan selanjutnya,” ungkap salah seorang petugas terkait hal ini.
Namun pihak keluarga tidak mengerti maksud dokter, sehingga terjadi berita yang tidak sesuai harapan.
Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Kep. Babel Ridwan Djamaluddin didampingi petugas rumah sakit meninjau setiap ruangan rumah sakit untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada. Menurutnya, masih banyak hal yang harus di perbaiki, dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat.
“Secara medis, dokter-dokter sudah cukup berusaha, menajemen harus kita perbaiki, budaya kerja harus kita tingkatkan,” tegasnya. (Red)