Penulis : Tim JB
BE
Belinyu, Buletinexpres.com – Aktivitas Tambang Ilegal di perairan Teluk Kelabat, khususnya Sungai Rumpak, Batu Hitam perairan Mengkubung, Belinyu semakin masif.
Beragam spekulasi pun mencuat. Mulai dari adanya orang kuat termasuk soal adanya dugaan aliran fee dan setoran ke sejumlah APH.
Sebab ini bukan kali pertama, nelayan setempat mengutarakan keluhan mereka. Namun, sampai saat ini belum terlihat gebrakan dan bukti nyata dari APH setempat.
Mereka seakan kehilangan taringnya.
Penertiban yang dilakukan selama ini terkesan formalitas dan sebatas imbauan saja. Jadi wajar saja jika aktivitas tambang ilegal di kawasan tersebut semakin menjadi jadi.
Buktinya Minggu (07/01/2024), sebuah visual video masuk ke redaksi tim Jobber (Journalis Babel Bergerak).
Video berdurasi 25 detik itu, menggambarkan betapa sadisnya ratusan ponton-ponton ilegal menutup alur akses keluar masuk nelayan.
Dalam keterangan video yang didokumentasikan, Sabtu (06/01/2024) kemarin menggambarkan ratusan Ponton Isap Produksi (PIP) ilegal pesta pora di wilayah Sungai Rumpak, Batu Hitam perairan Mengkubung.
Mirisnya, selain terkesan menantang mereka tidak menghiraukan hajat nelayan setempat. Di mana wilayah beroperasi ratusan ponton ilegal tersebut merupakan alur nelayan.
Nelayan berharap, APH menindak tegas segala bentuk aktivitas tambang ilegal yang menggangu hajat mereka.
“Hari ini (Sabtu, red) kami melihat ponton ponton telah menutupi alur nelayan. Jumlahnya ratusan ponton. Kami harap aparat penegak hukum menindak tegas tambang yang membandel di perairan sungai Rumpak, Batu Hitam,” kata Sumber tim Jobber.
#Demo Nelayan Sia Sia
Dilansir sebelumnya, aksi demo ratusan nelayan dari 9 desa ke kantor Gubernur dan Polda Kepulauan Bangka Belitung belum lama ini nampaknya sia sia.
Pasalnya, beberapa poin tuntutan mereka salah satunya menuntut Kapolda Babel untuk menindak tegas mafia tambang dan oknum aparat yang terlibat dalam aktivitas tambang ilegal di wilayah Teluk Kelabat Dalam, belum membuahkan hasil.
Bahkan aktivitas tambang ilegal di perairan Teluk Kelabat, khusunya Batu Hitam, Mengkubung justru semakin menantang.
Menurut sumber Babelupdate.com jejaring tim Jonner pasca di demo aktivitas tambang ilegal sepanjang Teluk Kelabat berhenti. Namun, hanya beberapa hari saja. Setelah itu, secara kucing kucingan mereka kembali nekat beroperasi.
“Entahlah Bang, kami lah tidak tahu lagi mau lapor kemana? Tampaknya pihal Polda dan Pemprov Babel juga tak mampu menertibkan para penambang tersebut,” ujar Coi, nelayan Teluk Kelabat, Selasa (26/12/2023) lalu.
Informasi yang dihimpun tim Jobber, sepekan ini puluhan ponton secara diam-diam mulai menambang di sekitar Sungai Rumpak Batu Hitam Mengkubung, sedangkan di beberapa wilayah lainnya di perairan Teluk Kelabat Dalam, puluhan ponton terpantau masih parkir.
“Yang agresif dan masif ini hanya terlihat di sekitar Sungai Rumpak Batu Hitam Mengkubung. Di lokasi ini puluhan ponton tambang sudah beroperasi, tanpa adanya rasa takut ataupun khawatir adanya penertiban dari aparat penegak hukum,” tukas Coi, seraya mengirimkan video aktivitas puluhan ponton beraktivitas di Sungai Rumpak Batu Hitam Mengkubung.
Para nelayan ini juga menyebutkan bahwa keberanian para penambang ini beraktivitas karena dibekengi oleh oknum anggota.
“Kami dapat info mereka ini ada bekingnya bang, infonya ada oknum anggota yang membekingi mereka. Kalau yang bertugas mengawasi atau mengkoordinir di lapangan, kami dengar namanya Yayan Bang,” tandas Coi.( Tim JB/BE).