Ditpolairud Polda Babel Lakukan Penetasan Telur Penyu di Pantai Bio

BE.com

Riau Silip, Buletinexpres.com — Satuan Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Babel bekerja sama dengan PT. Timah, serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Alobi Foundation melakukan pengamanan dan penetasan telur penyu di pantai Bio Dusun Air Hantu, Desa Deniang, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Rabu (08/06/2022)

Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Babel AKBP Toni Sarjaka mengatakan, jika kegiatan tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan timnya.

Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Babel AKBP Toni Sarjaka

“Kegiatan ini merupakan yang pertama kali kami lakukan, untuk membantu penetasan telur telur penyu itu secara alami,” kata AKBP Toni Sarjaka

Telur telur penyu tersebut merupakan barang sitaan dari Ditpolairud Polda Babel, yang kemudian diserahkan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk ditangkarkan sampai menetas.

“Barang itu adalah sitaan dari kita, sebanyak 2.287 butir telur, kemudian kita titipkan ke BKSDA, yang bersama kita tadi untuk ditangkarkan di pantai Bio ini sampai nanti bisa menetas, setelah itu nanti kita sama sama untuk melepaskannya ke laut,” katanya

Ia menjelaskan, sebanyak 23 lubang digali ditepi pantai Bio untuk membantu penetasan telur telur penyu jenis sisik tersebut, dengan cara ditanam dengan kedalaman kurang lebih satu meter.

“Sebanyak 23 lubang kita gali, dan satu lubang nya kita taruh masing masing 100 butir telur, karena ini masuk wilayah PT. Timah, jadi untuk pengamanan dan pengawasannya bisa 24 jam, jadi bersama sama dengan mereka, juga melibatkan perangkat desa untuk menjaga ini semua,” jelas AKBP Toni Sarjaka

Di tempat yang sama perwakilan dari BKSDA Sumatera Selatan, Ahmad Fadhli Jundana sangat mengapresiasi kepada Ditpolairud Polda Babel juga yang lainnya, yang telah turut mendukung kegiatan penetasan telur penyu jenis sisik di pantai Bio.

Perwakilan BKSDA Sumatera Selatan, Ahmad Fadhli Jundana

“Kami sangat mengapresiasi kepada Ditpolairud Polda Babel, kemudian ada Alobi Foundation, dan PT. Timah. Dan terima kasih juga kepada Polairud Polda Babel yang telah berhasil mengamankan 2.287 butir telur penyu yang diduga jenis sisik, dan untuk tindak lanjutnya kami melakukan pengamanan dan membawa semua telur penyu ini untuk ditetaskan secara alami, selanjutnya sekitar 30 sampai 40 hari telur ini akan menetas dan kembali ke alamnya,” kata Fadhli kepada wartawan

Hal senada pun dikatakan Langka Sani dari Lembaga Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel Kampung Reklamasi, ia pun sangat mengapresiasi kesigapan dari Ditpolairud Polda Babel, yang telah menggagalkan aksi pencurian telur satwa langkah yang dilindungi undang undang.

Langka Sani dari Lembaga Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel

” Saya sangat apresiasi sekali atas langkah sigap dari Ditpolairud Polda Babel, yang telah menggagalkan penyelundupan terhadap 2.287 butir telur penyu yang kita anggap suatu hal yang sangat luar biasa dari Polairud Polda Babel,” kata Langka Sani

Ia berharap dengan adanya kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mengganggu dan mencuri semua jenis hewan langkah yang dilindungi, akan berhadapan dengan hukum.

“Kita berharap ini menjadi pelajaran untuk masyarakat semua, bahwa jenis penyu ataupun telurnya serta bagian bagian tubuhnya sudah dilindungi undang undang, bahkan dunia pun melindungi,” harapnya

“Penyu merupakan satwa laut liar yang merupakan termasuk garda terdepan dalam penyelamatan ekosistem laut khususnya,” imbuhnya

Langka menambahkan, jika timnya juga dipandu oleh ahli penyu dari Amerika Serikat, yang pernah bekerja di Mexico.

“Alhamdulillah juga kita hari ini bersama dengan salah satu ahli penyu dari Amerika yang pernah bekerja di Mexico untuk penyelamatan penyu, dan kita sonding dengan teman kita yang ada di Jakarta, untuk memandu kita dalam kegiatan hari ini,” ujarnya

Penulis : Edoy