Diduga Oknum APH Bekingi TI di Perairan Tanjung Sunur, Nelayan : Kami Tidak Percaya Lagi APH

BE.com

Pangkal Niur, Buletinexpres.com — Sepertinya nelayan Tanjung Sunur dan nelayan desa lainya tidak berharap banyak dengan APH terkait permasalahan tambang timah di wilayah mereka.

Kekecewaan itu diutarakannya kepada awak media, saat media ini berkunjung ke salah satu rumah nelayan di Desa Pangkal Niur.

Salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya mencurigai bahwa adanya Oknum aparat yang bermain dibelakang ini semua.

“Terkadang kami juga bingung harus bagaimana, kami rasanya sudah tidak percaya lagi kepada Aparat Penegak Hukum, ini karena banyaknya Oknum aparat yang bermain,” ungkapnya kepada buletinexpres.com, Minggu (15/05/2022)

Apa lagi setelah sidak tim gabungan dari Polres Bangka selesai pada Jumat 13 Mei 2022 kemaren, malah beredar pesan WA dan surat peraturan yang diduga dari panitia tambang.

Sementara surat peraturan yang tersebar, serta bunyi pesan nya mengajak para penambang untuk kerja kembali, serta mentaati peraturan yang telah disepakati dari panitia tambang.

“Silahkan minggu mulai begawe, dibace agik aturan ya, dari hari mulai begawe aturan ya harus di taati, tanpa terkecuali. Kalok ade pelanggaran lah jelas ade sangsi e. Untuk koordinasi mingguan berupa cantingan agik, bayar tunai, dan yang belum lunas uang masuk e dibayar duluk baru begawe. Bendera baru lapor ke pos pam dulu. Pasang bendera, baru boleh kerja. Tak ada bendera tidak boleh kerja dulu”

Begitulah isi pesan dari WA yang tersebar.

Kecurigaan para nelayan Tanjung Sunur semakin nyata, kalau memang ada keterlibatan oknum APH yang membekingi tambang di Perairan Tanjung Sunur

Terlebih mereka pernah mendengar rekaman audio dan video bahwa adanya percakapan yang diduga adalah oknum aparat yang membekingi kegiatan tambang ilegal tersebut.

“Ya bukan hal lumrah lagi pak kalo sekarang para panitia di Pospam dan penambangnya haha hihi, sebab mereka kemungkinan di beking oleh aparat, jadi kalau ada laporan terkait razia ya sudah pasti bocor dulu,” terangnya

“Kami juga kecewa sebenarnya sama Oknum Aparat yang bermain, tapi mau gimana pak, kita mau ngelawan tidak bisa,” sesalnya

Hal serupa pun diutarakan oleh seorang nelayan Mengkubung melalui pesan WA nya, kalau vidio aktifitas penambang yang berhasil mereka rekam lengkap dengan tanggal, waktu, dan titik kordinatnya itu, berada dekat dengan Pulau Dante, yang masih wilayah tangkap nelayan, bukan Pulau Tanjung Batu seperti yang di sebutkan pihak Polres Bangka.

“Itu vidio kemarin di Sunor Lestari bang, dekat perairan Pulau Dante, bukan Tanjung Batu, bilang sama Polisi nya,” sebut E melalui laman WA nya

Seperti hal nya dengan pengakuan para nelayan yang lain, E pun menyebut jika ada kemungkinan dugaan keterlibatan oknum APH yang bermain, bahkan ironisnya oknum tersebut juga memiliki ponton di wilayah Sunur.

“Sepertinya ada PIP/ponton anggota Polisi disitu bang, saya dapet Info dari koordinator penambang yang bercerita sama nelayan di dermaga Bukit Tulang, tapi kita belum ada bukti Bang, baru dengar Informasi saja,” akunya

Sementara keterangan dari Kapolsek Riau Silip IPTU Eka Nurprianto Zen mengatakan bahwa mereka sudah melakukan razia dan tidak ada aktivitas di wilayah tersebut pada hari jumat kemarin.

“Betul, kami sudah melakukan razia, ada tim dari Polres Bangka juga, serta Polairud. Kami sudah menyisir lokasi di sekitar tetapi tidak ada ponton yang beraktivitas pada saat kami razia,” kata Kapolsek kepada wartawan media ini

Pada pemberitaan sebelumnya beredar tayangan vidio yang diterima buletinexpres.com disitu tertera remark yang menunjukkan waktu pengambilan vidio pada tanggal 13 Mei 2022, pukul 15.31.37 WIB beserta titik koordinatnya, tepat pada hari Jumat.

Vidio yang berdurasi pendek tersebut adalah pembuktian nelayan dengan masih adanya aktifitas para penambang yang sedang bekerja di perairan Tanjung Sunur Lestari, dan bahkan nampak dari kejauhan puluhan ponton yang berjejer.

“Di Sunur, Tanjung Sunur Lestari, Teluk Kelabat Dalam,” sebut nelayan dalam rekaman vidio

Penulis : Rizki