Dana Kompensasi KIP Mitra PT Timah Terhadap Nelayan Tanjung Kubu Tak Jelas

Reporter : Hairul

 

BE

Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Dana Kompensasi yang telah dijanjikan KIP Mitra PT. Timah Tbk jadi pertanyaan dikalangan Nelayan Kubu Desa Kaposang Kabupaten Bangka Selatan.

Saat Buletinexpres.com meminta keterangan lewat pesan WhatsApp kepada Rozi, selaku Ketua Nelayan Kubu, dana kompensasi KIP yang telah dijanjikan untuk Nelayan Kubu tempo Hari 3000/SN atau /Kg tidak terbuka.

“Tidak adanya transparan berapa masuk dan keluarnya, hanya sembako, Jaring, Aki, itu pun setelah aksi kemarin baru ada perdulinya jadi yang sebelum-sebelumnya raib seolah ditelan Bumi,” kata Rozi, Sabtu (23/03/2024).

Jadi kemana janji yang sudah diucapkan dari Tim Baher karena janji itu adalah hutang jadi hutang harus dibayar.

“Yang saya denger dari telinga saya sendirik dari awal masuk KIP di laut Kubu, Ay dan Mr mereka lah yang dari Tim tersebut yang bilang kayak itu,” kata Rozi.

Ada apa dibalik itu semua sehingga mereka tidak berani transparan terhadap para Nelayan Kubu padahal sudah komit.

“Yang menjadi tanda tanya besar dari kalangan Nelayan Kubu Karena tidak ada keterbukaan dari pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana kompensasi tersebut,” tegas Rozi.

“Padahal KIP pernah beroperasi sampai 11 KIP di Laut Kubu itu,” tambah Rozi.

Rozi selaku ketua Nelayan Kubu cuma mau keterbukan terkait dana konpensasi KIP supaya tau kemana arahnya agar bisa memperdulikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Kalau ada dananya Kalau untuk ngembangun belum tahu juga tapi kita lihat dulu bagai mana perkembangan kedepannya, jika sudah memungkinkan tidak ada masalahnya, harap Rozi.

“Kalau ada dana itu supaya bisa mengadakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan bagi para nelayan dan masyarakat sekitar Laut Kubu menyesuaikan dananya,” harap Rozi.

Sementara Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan ( Corcom / Corporate Communication) Anggi Siahaan belum dapat dapat dikonfirmasi, pesan yang disampaikan media ini kepadanya terpantau tidak aktif. (Red/BE).