Caleg Gagal yang Juga Kaling Kampung Bukit Gang Todal Toboali Ini, Aniaya Pria Paru Baya

Penulis : Tim Jobber

 

BE

Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Mahmudin bin Solihin mengaku dianiaya oleh seseorang yang bernama dengan inisial M.R alias Am yang merupakan Kepala Lingkungan (kaling) Kampung Bukit Gang Todal, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Sabtu (06/04/2024)

Korban berusia 64 tahun yang biasa disapa Bang Din ini, mengaku dianiya oleh pelaku dekat rumahnya sendiri sekira pukul 13:00 WIB.

Karena penganiayaan itu Bang din mengalami luka di bagian tangan dengan kulit mengelupas dan rasa pusing dikepala.

Penganiayaan itu berawal saat pelaku sedang mengukur lahan milik tetangga korban, yang terletak dipinggir rumahnya, dengan dalih untuk membuat surat SP3T.

Namun, menurut Bang Din (korban-red) pengukuran yang dilakukan pelaku itu tanpa pemberitahuan dulu dengannya yang berbatas langsung dengan lahan miliknya.

Tiba – tiba datang langsung ngukur tanah, dak ngabar ape lah,” kata Bang din.

Karena ukuran yang disampaikan pelaku dianggap keliru, kemudian  Bang Din meluruskan data ukuran yang menurutnya apa yang dia ketahui berdasarkan informasi almarhum mertuanya terdahulu.

Akan tetapi karena tidak terima, pelaku yang merupakan caleq gagal terpilih dari salah satu partai itu langsung mengambil batu bata untuk memukul Bang din.

“Ku hanya menyampaikan salah ukuran tu,  tapi die (pelaku- red) langsung garang, terus mengambil batu bata untuk memukul ku,” ujar Bang din kepada Tim Jobber (Journalis Babel Bergerak), Sabtu (06/04/2024).

Meski begitu,  pelaku urung memukul menggunakan batu bata, namun pelaku meninju  (memukul dengan tangan-red) wajah korban.

Setelah kalap, pelaku kemudian mengambil palu besi yang sudah dibawa sejak awal beserta parang, alat mengukur lahan, untuk memukul bang din.

Menurut Bang din, Kaling ini tidak sendirian, pada saat penganiayaan dirinya bersama 2 orang temannya yang ada dilokasi.

“Saat aku dihantam, ada 2 orang temannya yang ikut memegang diri ku, jadi dengan leluasa dia memukul ku membabi buta,” ujar Bang din yang disaksikan sang istri

Bang din mengaku jika tidak dipisahkan tetangga dan istrinya, pelaku semakin kalap.

“Luka kulit ni, pedih Bang kayak di kupas..merah mengeluarkan air, seperti luka karena cuka karet,”ujarnya sembari meringis kesakitan.

Dikatakan Bang din, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena tingkah seperti ini sudah sering dilakukannya dengan semena – mena.

Dia berharap Pihak Polisi segera bertindak dan memberikan sangsi kepada pelaku.

“Pelaku ni, tahun lalu juga sama, disaat bulan puasa ade korban e dihantam die (pelaku-red) dengan samurai, sekarang ku yang dihantam e,” sebut Bang din.

Menurut Bang din, pelaku ni semena – mena karena merasa anaknya ada yang jadi polisi dan berdinas diwilayah hukum Polres Bangka Selatan.

“Die ni semena – mena, karena anak e ade yang jadi Polisi pak, tugas di Tanjung dulu e, Yo** nama e, jadi tu die ngerasa kebal,” tukasnya.

Atas kejadian itu, kata Bang din, Ia langsung melapor ke Polsek Toboali,  Namun pihak polsek meminta untuk membuat laporan ke Polres Bangka Selatan serta langsung di visum dengan nomor : R/47/IV/Res 1.6/2024/ Reskrim, perihal visum et  Repertum.

Dilain tempat, Plh Kasat Reskrim Ipda Nauval mengatakan, kalau pengaduan sudah diterima, dan tinggal menunggu hasilnya.

“Pengaduan  sudah diterima sekarang masih dalam penyelidikan, untuk korban sudah di visum dan tinggal menunggu hasilnya. Kemudian sedang mengumpulkan barang bukti dan permintaan keterangan kepada saksi saksi yang terkait pak,” katanya.

Hingga berita ini tayang, Kaling Kampung Bukit Gang Todal, Toboali, masih dalam upaya konfirmasi. (Tim JB/BE).