BPBD Babel Gelar Sosialisasi Penanganan El Nino

Reporter : Firnanda
Editor : Dedy

BE.com

Pangkalpinang, Buletinexpresl.com – BPBD Provinsi Babel menggelar Sosialisasi Pencegahan serta Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Fox Harris Hotel, Selasa (23/05/2023).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran bisa saja karena ada pembukaan lahan, bisa jadi pantulan dari pasir, kaca dan air, ditambah dengan suhu panas saat ini.

“Jadi dengan adanya sosialisasi hari ini, kami bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Kabupaten/ Kota tentang pencegahan dan penanganan kebakaran hutan,” ujar Mikron.

Lanjutnya, terkait adanya peringatan dari BMKG mengenai fenomena El Nino Mikron menuturkan, dari BPBD Babel akan memantau dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk memonitoring fenomena tersebut.

“Ada dua jenis bencana yang disebabkan El Nino, yaitu kebakaran dan kekeringan. Hari ini kami akan diskusi mengenai struktur organsasi Satgas penanganan dan pencegahan yang akan kita launching secepatnya,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Babel Mikron Antariksa

Sementara itu, Kepala Analisa Prakiraan BMKG Pangkalpinang Slamet Supriyadi menjelaskan, untuk saat ini masih 50-60 persen bahwa Indonesia akan dilanda fenomena El Nino.

“Fenomena El Nino ini identik dengan pengurangan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia, yang berdampak pada lingkungan, seperti kekeringan kemudian kebakaran hutan dan lahan,” ucap Slamet.

Kalau berdasarkan pengalaman pada tahun 2019, untuk Provinsi Bangka Belitung di sekitar daerah Kabupaten Bangka Barat dan Belitung cukup rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Yang paling berdampak besar karena kebakaran hutan dan lahan pada waktu itu ada di Kabupaten Bangka Barat, yang penyebabnya karena aktivitas manusia baik disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya, membuang puntung rokok sembarangan dan membakar lahan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, untuk Fenomena El Nino diperkirakan puncaknya pada bulan Agustus dan September 2023. Saat ini baru mulai memasuki masa peralihan, dan di Babel memasuki musim kemarau pada pertengahan bulan Juli.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat, pada saat musim kemarau jangan membakar apabila tidak dikendalikan dan jangan membuang puntung rokok sembarangan,” pungkasnya. (Red/BE).