BE
Mentok, Buletinexpres.com — Warga Kampung Ulu, Mentok, Bangka Barat mengeluh, pasalnya sepanjang Bulan Januari Tahun 2024 rumah mereka telah terendam banjir sebanyak tujuh kali.
Tak main-main ketinggian air dibeberapa titik mencapai leher orang dewasa, kendati sudah dibangun Kolong Retensi oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, dan menelan biaya sekira 6,8 Milyar tersebut, namun hingga kini warga mengaku belum mendapatkan dampak yang positif.
Seperti yang diungkapkan salah satu warga Kampung Ulu, Yulia (60 Tahun). Menurutnya setelah kolam retensi selesai dibangun, warga berharap dapat merasakan dampak yang nyata dalam mengurangi resiko banjir di wilayahnya. Namun yang dirasakan malah sebaliknya.
“Bulan ini saja sudah sekitar tujuh kali banjir, kemaren sempat setinggi leher orang dewasa. Sebelum ade kolong retensi kami dak macem ni, malah setelah kolong tu jadi banjir e makin gile (makin jadi),” ungkap Yulia yang mengaku sudah tinggal di Kampung Ulu selama 60 TahunTahun, pada Jum’at (19/01/2024).
Dirinya berharap agar kedepan bencana banjir di wilayah Kampung Ulu mendapatkan solusi yang baik, sehingga warga dapat merasakan hidup yang tenang selama musim penghujan.
“Mun pacak kami mintak jangan banjir agik lah, pokok e tu lah die, soal e hari Senin kemaren due kali kami kenak banjir, mudah-mudahan masalah banjir ni cepat diatasi, terutama tambang-tambang yang merusak aliran sungai,” tutupnya.
Sempat dikabarkan sebelumnya, pasca sempat mangkrak setelah dikerjakan oleh PT Hersa Sukses Mandiri pada tahun 2021 lalu dan menelan dana senilai Rp12 miliar lebih, proyek kolam retensi yang berada di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok kembali berlanjut.
Bedanya, di tahun 2023 ini, proyek yang dibangun guna mengatasi bencana alam banjir tahunan di kawasan Kampung Ulu dan Pasar Mentok itu hanya menelan dana senilai Rp6,8 miliar lebih. Dan didanai melalui APBD Bangka Belitung (Babel) Tahun 2023.
Setelah dimulai pada 4 April 2023 lalu, progres kegiatan pembangunan polder atau kolam retensi yang dikerjakan CV Bangun Caka telah mencapai angka 95,1 persen. Artinya, proyek yang dikerjakan selama 240 hari kalender itu sudah tidak lama lagi selesai pengerjaannya.
Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (Kadis PUPRPR dan Perkim) Babel Jantani Ali melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Yuniar Irwansyah.
“Untuk sisa 4 persen lebih itu dari yang saya terima tinggal pekerjaan pasang batu, cor beton dan mercu. Jadi untuk kegiatan tahun ini di kolam retensi itu secara keseluruhan memasang batu, pintu, cor beton ke mercu dan lainnya,” ujarnya, Jumat (24/11/2023) pagi.
Ia berpesan agar kontraktor pelaksana yaitu CV Bangun Caka untuk dapat mengerjakan kegiatan tersebut secara maksimal dan sesuai aturan. Tidak mengurangi volume yang ada di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan pekerjaan selesai tepat waktu dan tepat mutu.
“Di waktu yang masih tersisa kita minta kerjakan tepat waktu, kalau tidak tepat waktu maka denda menanti. Sesuai dengan aturan kontrak seperti tahun kemarin, kalau kontraktor tidak bisa kerja sama dan menyelesaikan proyek putus kontrak,” ungkap Yuniar.
Lebih lanjut dikatakan Yuniar, proyek tersebut tidak selesai dikerjakan oleh kontraktor sebelumnya, kegiatan ini bisa dikatakan masih tahap satu. Ini juga seiring dengan judul kegiatan kali ini yaitu lanjutan imbas dari pelaksana kegiatan pada anggaran sebelumnya.
“Jadi memang kita putus kontrak tahun kemarin, jadi tahun kemarin kontraktor tidak mampu menyelesaikan. Setelah diaudit dan lainnya, mereka kita denda dan dicairkan uang muka sekitar 1,4 miliar, jaminan pelaksanaan kita cairkan 600 juta,” ungkap Yuniar.
“Mereka juga kita denda 400 juta dari total pagu sekitar 10 miliar lebih. Jadi kita setor lagi sisa anggaran ke kas daerah. Sudah (kita blacklist) mereka sesuai perpres. Maka kami minta sisa material dari perusahaan sebelumnya segera diangkut, itu punya mereka, tak kita pakai,” jelasnya.
Yuniar menambahkan, setelah proyek tahap satu selesai di akhir tahun ini, rencananya akan ada pekerjaan lain di 2024. Item pekerjaan tersebut berupa penataan kawasan dan membersihkan bagian kolam dengan menelan dana APBD Babel sekitar Rp2-3 Miliar. (JB/BE).