Bangka Tengah Lolos Tahap II Penilaian PPD

BE.com

Bangka Tengah, Buletinexpres.com  – Pemkab Bangka Tengah terpilih sebagai salah satu Kabupaten yang lolos penilaian tahap II PPD tahun 2023.

Kegiatan tersebut digelar oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, di Ruang Meeting Milana, Maia Hotel, Jakarta, Rabu (15/03/2023).

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, mengatakan, capaian pembangunan daerah dan keterkaitan antar substansi selaras dengan RKPD Kabupaten Bangka Tengah, dan RKPD provinsi serta RKP Pusat.

“Pemkab konsisten pada program prioritas daerah, yang mengedepankan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial,” ujarnya.

Lanjut Algafry, penyusunan perencanaan pembangunan Kabupaten Bangka Tengah yang telah memperlihatkan pendekatan top-down, bottom-up, partisipatif, teknokratik, dan politik.

“Capaian pembangunan di Kabupaten Bangka Tengah ini merupakan upaya bersama, antara perangkat daerah dengan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan di Bangka Tengah,” ujar Algafry Rahman.

Selain itu, dijelaskan Algafry, untuk inovasi, Kabupaten Bangka Tengah terus berinovasi, salah satu inovasinya Kegiatan Alternatif Warga Nelayan yang Kolaboratif dan Terintegrasi (KAWAN YO GI), melalui pemanfaatan Potensi Ekonomi Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir (PELESIR).

“Kami menciptakan kegiatan alternatif yakni budidaya dan penggemukan kepiting bakau (Crab Box Apartment) serta tambak udang Vaname skala rakyat, sebelum adanya inovasi ini masyarakat pesisir mengalami kesulitan dalam mencukupi pendapatan saat musim paceklik tangkap ikan, namun setelah adanya KAWAN YO GI PELESIR, nelayan mampu menghasilkan rata-rata 2 hingga 3 Juta Rupiah per bulan, dari budidaya kepiting bakau dan tambak udang Vaname skala rakyat,” terang Bupati Bangka Tengah.

Lanjut Algafry, penilaian ini, menjadi wadah bagi Pemkab Bangka Tengah memperkenalkan program unggulan daerah, yang berangkat dari permasalahan yang bersifat spesifik.

“Untuk memanfaatkan lahan bekas tambang program ini terbukti mampu mengurangi jumlah lahan kritis sebagai lahan perikanan, pertanian, pariwisata, dan sumber air baku,” pungkasnya. (Red/BE).