Ini Klarifikasi Kepsek SDN 2 Toboali Terkait Dugaan Kekerasan yang Dialami Anak Didiknya

Penulis : Bambang

Editor   : Dedy

 

BE.com

Toboali, Buletinexpres.com — Kepala Sekolah SDN 2 Toboali Sutina angkat bicara terkait dugaaan kekerasan yang dialami oleh anak didiknya SF (7), yang dilakukan oleh oknum guru wali kelas 2B.

Berdasarkan penjelasan darinya, jika masalah ini pihak sekolah sudah melakukan mediasi, dengan memanggil orang tua murid, disaksikan oleh pihak Dinas Pendidikan.

“Kita sudah melakukan mediasi pak, kami telah memanggil orang tua murid, dan Alhamdulilah, orang tua dari SF telah merespon dengan baik,” jelas Sutina kepada wartawan diruang kerjanya, Rabu (16/08/2023).

Menurut keterangan darinya, kalau yang bersangkutan (red-oknumguru) itu sedang mengalami sakit ganguan saraf, akibat setres yang berkepanjangan.

Dan selama 6 tahun bertugas menjadi tenaga pendidik di SDN 2, lanjut Sutina, oknum guru tersebut baru pertama kali ini melakukan kesalahan yang berakibat fatal bagi dirinya.

“Ibu SW itu mengalami sedikit ganguan pada saraf nya pak, bisa jadi karena faktor ekonomi, kemudian faktor di tinggal oleh suaminya, sehingga dia mengalami setres. Dia itu sebenarnya orangnya baik pak, sama guru pun ramah dan senang becanda, dan kejadian ini pun baru sekali terjadi di Sekolah kami pak, selama 6 tahun ia bertugas,” terangnya.

Lebih lanjut Sutinah mengungkapkan,  setelah dengan adanya kejadian yang dialami oleh SF, oknum guru tersebut telah dibebas tugaskan.

“Sekarang ibu SW itu sudah dibebas tugaskan pak, dan untuk sekarang ini dia tidak lagi berhadapan langsung dengan para murid, jadi dia sekarang dikantor saja agar pikirannya tenang,” ungkapnya.

Sutinah berharap setelah kejadian ini ia berjanji tidak akan terulang kembali,  karena sekolah yang ia bina saat ini telah beberapa kali mendapatkan penghargaan dan termasuk sekolah yang berprestasi.

“Harapan saya dengan adanya kejadian ini tidak akan  terulang kembali, dan saya mewakili dewan guru serta Pegawai SDN 2 Toboali memohon maaf atas kronologis yang menimpa SF, yang dilakukan oleh oknum guru kemarin, serta meminta maaf kepada orang tua murid atas kejadian ini,” harapnya.

”Sekolah kami ini termasuk sekolah yang berprestasi pak, sudah beberapa kali kami mendapatkan penghargaan setiap mengikuti perlombaan, terutama bila sekolah kami mengikuti setiap kegiatan proklamasi kemerdekaan RI. Dengan adanya kejadian ini kami sangat malu dan kami akan berusaha untuk intropeksi lagi,” tutupnya.

Senada dengan Kepala Sekolah SDN 2 Toboali Sutina, orang tua murid dari SF korban dugaan kekerasan yang dilakukan oleh wali kelasnya, bersedia berdamai, dengan catatan oknum guru tersebut di bebas tugaskan atau di mutasikan, dan disaksikan oleh pihak-pihak terkait, serta menandatangani surat perjanjian sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Saya bersedia berdamai, tapi harus ada surat perjanjian, dan oknum guru tersebut harus dimutasi, atau dibebas tugaskan,” tegas WR. (Red/BE).