Tambang di Pantai Batu Ampar Lintas Timur Hajar IUP PT Timah, Warga Bilang Punya Edi dan Joko

Penulis : Edoy

BE.com

Bangka, Buletinexpres.com — Tambang timah yang disinyalir masuk kawasan hutan lindung di wilayah pantai Batu Ampar Jl. Lintas Timur Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, ternyata masuk dalam lingkup IUP PT Timah.

Fakta baru ini didapat berdasarkan pernyataan warga setempat yang namanya tidak mau disebut.

Kepada Tim Jobber (Journalis Babel Bergerak) dia menyebutkan tiga orang kepemilikan aktivitas tambang yang telah merusak lingkungan Pantai Batu Ampar.

Sumber tertutup ini membeberkan, kalau tambang timah tersebut selain merusak lingkungan sekitar, juga masuk IUP PT Timah, dan tiga orang yang disebutkan diantaranya Edi, Joko, dan Rangga, (Nini).

“Jadi gini bang, di lokasi tambang itu ada tiga mesin, ada tiga orang bang, itu punya Edi No satu, mesin Rangga satu, Joko satu, dan yang ngurus di lapangan juga Joko bang,” bebernya, Selasa (18/04/2023).

Lebih jauh Sumber tertutup ini menjelaskan, kalau lokasi tambang yang masuk IUP PT Timah tersebut banyak kandungan timahnya, sehingga dalam kurun waktu lima hari sudah menghasilkan tiga ton.

“Banyak timah nya bang, mereka tu benar-benar ngasil bang, baru jalan lima hari sudah dapat tiga ton lebih. Sekarang sudah berjalan satu Bulan lebih bang,” bebernya.

“Fie nya 17ribu bang, 10 ribu ke Desa
7 ribu ke tuan tanah,” tambahnya.

Selain itu ia mengatakan, kalau dari tiga tambang timah itu, dua diantaranya masuk dalam IUP PT Timah, dan satu masuk wilayah APL.

“Dua mesin itu masuk IUP PT Timah bang, kalau satunya tidak, tapi APL,” ungkapnya.

Namun ironisnya, para penambang tersebut bisa dikatakan telah mencuri milik negara tanpa izin, karena infonya lokasi yang masuk IUP PT Timah, yang di tambang dan diambil pasir timah nya tidak mendapat SPK dari PT Timah. Dan pasir timah nya dijual bebas.

“Mereka itu yang menambang di wilayah IUP PT Timah tidak mengajukan SPK satupun bang, kalau abang tidak percaya, cobalah konfirmasi ke PT Timah, pasti mereka takut bang,” katanya.

“Sudah itu timah nya mereka jual bebas,” ungkapnya.

Informasi yang bisa dikatakan akurat ini sayangnya di tepis oleh Edi, ketika di konfirmasi Edi tidak mengakui, justru Edi mengatakan jika aktivitas tambang timah di pantai Batu Ampar itu punya Joko.

“Bukan punya saya, punya Joko itu, saya lagi di Jakarta sekarang,” kata Edi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Setali tiga uang, Joko seolah olah menghindar saat dikonfirmasi tim Jobber pada pukul 21.30 WIB, ketika dihubungi Joko beralasan sedang ada tamu.

“Oh nanti ya, nanti saya telpon balik, sedang ada tamu,” jawabnya dalam telepon.

Namun hingga pukul 00.47 WIB Joko tak kunjung menghubungi kembali tim Jobber, hingga berita ini di terbitkan.(Tim JB/BE).