Hutan Mangrove di Sempadan Pantai Desa Penagan di Hajar TI

Editor : Bangdoi Ahada

BE.com

Bangka, Buletinexpres.com — Tambang Inkonvensional kembali marak beraktivitas di pinggiran Laut Desa Penagan Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka. Selain tidak memiliki legalitas resmi, aktivitas TI ini juga menghantam hutan mangrove di sempadan Pantai Desa Penagan.

Deru mesin TI terdengar jelas hingga ke pinggir pantai Laut Desa Penagan ini.
Menurut warga sekitar, aktivitas TI ini bisa berjalan lancar, karena tidak ada aparat penegak hukum (APH) maupun aparat desa yang berani menertibkan keberadaan TI illegal tersebut.

Meskipun sebelumnya sekitar dua minggu lalu, pihak Polsek Mendobarat sudah pernah datang ke Kantor Desa Penagan, dan menghimbau agar para penambang menghentikan operasional TI, namun himbauan APH tersebut dianggap angin lalu saja.

Tanpa rasa takut dan khawatir, para pemilik ponton dan penambang tetap jalan terus. Ibarat pepatah, anjing menggonggong, kafilah tetap tersenyum.

Para penambang dengan asyiknya menghantam hutan mangrove yang secara aturan dilindungi oleh negara.

“Pernah Bang, ada polisi dari Polsek datang ke sini, minta stop aktivitas penambang. Tapi hanya sehari, besoknya sudah jalan kembali,” ujar salah satu warga yang namanya tidak disebutkan.

Dikatakan nya, sebenarnya aktivitas tambang di Laut Penagan tersebut sudah berlangsung sekitar sembilan bulan ini. Namun terkadang istirahat sebentar, lalu beraktivitas lagi.

“Biasalah Bang. Kalo ada aparat datang, mereka berhenti sebentar. Setelah itu jalan lagi. Karena mungkin tidak ada ketegasan dari aparat, sehingga mereka berani dan tak perduli,” tukas sumber, yang mengaku berprofesi sebagai nelayan tersebut.

Informasi yang dihimpun Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), aktivitas tambang ini dilakukan oleh masyarakat Penagan dan sekitar. Aktivitas mereka ini dibiayai oleh Bujang Keling.

Hasil tambang di Laut Penagan ini diambil oleh Bujang Keling, sebagai pendonor dana dan sekaligus pembeli pasir timah hasil Laut Penagan.

Tim Jobber telah berusaha mengkonfirmasi kepada Bujang Keling melalui hubungan handphone miliknya.

Namun hingga berita ini dinaikkan, Bujang Keling belum merespon.
Sama halnya dengan Kades Penagan Ismail.

Konfirmasi terkait keberadaan para penambang dan ponton TI di Laut Penagan ini juga tidak digubris oleh Ismail.
Hingga berita ini dinaikkan, Kades Ismail belum merespon positif. (Tim JB/BE).