Nelayan Batu Perahu Minta Blacklist Kontraktor yang Rugikan Masyarakat

Penulis : Bambang

Editor   : Dedy

 

Be.com

 

Toboali, Buletinexpres.com —  Masyarakat nelayan Batu Perahu Kelurahan Tanjung Ketapang  Toboali Kabupaten Bangka Selatan meminta Pemerintah setempat untuk memblacklist para kontraktor nakal. Sebab, para kontraktor nakal tersebut telah merugikan masyarakat, lantaran proyek yang dikerjakannya tidak rampung sesuai harapan.

 

“Sekali-kali  harus bersikap tegas kepada kontraktor nakal ini, untuk memberikan pembelajaran kepada yang lainnya agar tidak melakukan hal yang sama dalam mengerjakan proyek-proyek,’’ kata Joni Juhri kepada wartawan, Jumat siang (10/02/23).

 

Usai pertemuan langsung dengan pihak pengelola kontraktor pekerjaan Rehab Balai Nelayan Batu Perahu Toboali dan perwakilan Dinas Pertanian Bangka Selatan, dan di saksikan Kajari Bangka Selatan Ibu Maya Sari.

 

Pihaknya juga sangat menyayangkan Pemkab Basel melalui Dinas pertanian Pangan dan Perikanan (D3P) yang semau-maunya memberikan kontraktor mengerjakan proyek ini .

 

“Padahal, track record mereka belum diketahui. Sehingga hal ini menjadi pertanyaan kami Ada apa antara Pemkab Bangka Selatan dengan kontraktor?,”ungkap Joni Juhri.

 

“Kami minta kedepannya eksekutif harus selektif melihat kontraktor dalam memberikan kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek di Bangka Selatan agar tidak terulang lagi kasus yang sama. Kami patut menduga ada kontraktor nakal pekerjaan proyek ini walau pun terbilang kecil nominalnya, ini hanya sample proyek kecil saja bermasalah apalagi yang besar,” jelas Joni Juhri.

 

Sementara  pihak kontraktor Edi saat pertemuan langsung di Balai Nelayan Batu Perahu, meminta maaf atas keteledoran, karena tidak memasang papan plang proyek dalam pekerjaan berlangsung ,sehingga masyarakat bertanya-tanya sumber keuangan asal muasal darimana.

 

“Untuk itu, kami selaku pihak kontraktor siap mempertanggung jawabkan keteledoran dan akan melanjutkan kekurangan proyek rehab Balai Nelayan Batu Perahu, karena masih ada waktu pemeliharaan, “janji Edi

 

Ditempat yang sama Kajari Basel Maya Sari, menganggap permasalahan Nelayan dan para kontraktor hanya kesalapahaman saja, dirinya meminta kedua belah pihak untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik baik.

 

“Nampaknya hanya mis komunikasi saja, sehingga terjadi kesalah pahaman, saya harap kontraktor-kontraktor dapat bersikap profesional, dan segera diselesaikan dengan baik,” pintanya.

 

Untuk diketahui, masalah proyek rehab Balai Nelayan Batu Perahu, mencuat karena proyek dimaksud terlihat janggal terkait spek, sumber anggaran, lantaran pihak kontraktor tidak memasang plang pekerjaan di titik lokasi, dan proyek  ini terkesan asal-asalan.

 

Proyek rehab Balai Nelayan Batu Perahu Kelurahan Tanjung Ketapang  diduga menelan anggaran senilai seratus juta rupiah TA- 2022 bersumber APBD Bangka Selatan.(red)