BE.com
Bangka Barat, Buletinexpres.com — Usaha perkebunan kelapa sawit cukup menjanjikan di tengah tingginya permintaan akan minyak Industri. Selain dikembangkan di perkebunan skala besar, perkebunan kelapa sawit juga dikembangkan masyarakat dan menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat Bangka Barat.
Melihat peluang inilah yang membuat Darminto (42) warga Bangka Barat yang terus menekuni perkebunan kelapa sawit. Untuk meningkatkan hasil kebunnya, ia berniat untuk menambah luasan perkebunan kelapa sawitnya.
Dirinya memanfaatkan program Pendananaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk untuk menambah modal dan memperluas perkebunan kelapa sawit.
Ia bersyukur, permohonannya disetujui PT Timah Tbk, berbekal dari modal itu dirinya membeli lahan untuk memperluas kebun sawitnya.
“Mendapat informasi dari teman bahwa PT Timah mempunyai program permodalan untuk masyarakat. Dari dana itu saya belikan lahan seluas dua hektar untuk memperluas usaha kelapa sawit yang selama ini saya tekuni,”kata Darminto
Dari tambahan lahan ini tak berselang lama usaha Darminto membuahkan hasil, dan ia kini dapat memperkerjakan dua orang tenaga kerja.
“Dari tambahan lahan ini, usaha saya berkembang, setiap bulan mampu menghasilkan Kelapa sawit sebanyak 3 ton yang dipanen dua minggu sekali,” jelasnya.
Menurutnya kendala petani sawit adalah harga yang tidak stabil dan harga pupuk yang melambung tinggi membuat keuntungan petani menipis.
Namun ia bersyukur dari hasil kebun sawit yang juga berkat bantuan PT Timah kini menjadi sumber mata pencarian untuk menafkahi keluarganya.
“Dari lahan 6 hektar sebanyak 700 an batang sawit yang saya miliki setiap bulan dapat mendapat hasil 3 ton sawit, yang dipanen 2 minggu sekali, yang merupakan sumber nafkah keluarga dan kawan yang bekerja dikebun,” katanya.
Menurut Darminto program PUMK yang digulirkan PT Timah membantu petani seperti dirinya, Ia berharap program dapat dipertahankan.
“Alhamdulillah program yang digulirkan PT Timah sangat membantu petani seperti saya. Semoga PT Timah tambah maju, sehingga program ini dapat dipertahankan,” tutupnya. (red)