4 KIP Sinar Jaya Garap Laut Matras, Tapi Tidak Ada Kompensasi ke Masyarakatnya

BE.com

Bangka, Buletinexpres.com — 4 Kapal Isap Produksi (KIP) Sinar Jaya yang beroperasi selama ini di laut matras, ternyata tidak ada sama sekali berkontribusi ke masyarakat setempat, yang notabene terdampak dengan adanya aktifitas KIP di perairan laut Matras.

Dari keterangan beberapa sumber masyarakat Lingkungan Matras Kelurahan Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, dan beberapa anggota panitia, yang berhasil Tim Jobber (Jounalis Babel Bergerak) himpun, justru kompensasi itu larinya ke masyarakat luar Kelurahan Matras yang sama sekali tidak terdampak.

Sebagai penduduk asli yang terdampak mereka hanya bisa menonton akibat ulah beberapa oknum yang mengambil hasil tambang di wilayahnya, yang hanya mementingkan dirinya sendiri, tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.

“Sebagai pemuda sini wajarlah kami bertanya bang, kemana larinya kompensasi dari banyaknya KIP yang beroperasi di wilayah kami ini,” kata sumber yang namanya tidak mau disebut, saat menghubungi Tim Jobber, Sabtu (13/08/2022) malam

Justru kompensasi yang mereka dapatkan dari 3 KIP yang beroperasi di IUP PT. Timah di Wilayah Matras, itupun tidak cukup merata dibagikan keseluruh masyarakat Kelurahan Matras, karena hanya Rp.100 per kg nya.

“Masyarakat kami ini hanya dari 3 KIP itulah bang yang dapat kompensasi, itu pun hanya Rp.100 per kg e, karena tidak cukup akhir nya dialihkan ke Lingkungan matras, sementara dari KIP lain seperti 4 KIP Sinar Jaya kami tidak ada kompensasi sama sekali, malah kompensasi itu larinya ke masyarakat luar Kelurahan Matras,” jelasnya

“Ini saya dapat kabar kalau KIP Sinar Jaya itu bakal nambah lagi satu unit KIP, jadi 5 KIP, sementara kami tetap 3 KIP itulah, padahal masyarakat kami yang punya Wilayah, tapi masyarakat luar yang yang menikmati hasil tambang di wilayah kami ini, kalau mereka ada kompensasinya ke masyarakat matras ya tidak masalah, tapi ini dak jelas bang,” sambungnya dengan nada kecewa.

Hal serupa pun diungkapkan oleh beberapa anggota panitia 3 KIP Matras, kalau kompensasi dari 4 KIP Sinar Jaya yang beroperasi di laut matras, larinya ke masyarakat luar, seperti Kelurahan Sinar Jaya, Lingkungan Bedeng Akeh, Jelutung, dan Kudai Utara.

“Ni yang lebih dak masuk akal e bro, KIP Sinar Jaya ni nambang e di laut matras, tapi kompensasi e bukan e ke masyarakat matras, tapi ke Kelurahan lain, yang jauh dari terdampak, contoh e Kelurahan Sinar Jaya, Lingkungan Bedeng Akeh, Jelutung, same Kudai Utara,” ungkap panitia ini yang juga namanya tidak mau disebutkan.

Ditanya siapa yang mengkoordinir KIP Sinar Jaya, ia menyebut seseorang bernama Spn, yang bukan warga Matras, melainkan warga Kelurahan Sinar Jaya.

“Sopian nama yang pengurus KIP Sinar Jaya tu, biasa di panggil Pian, die juga pengurus di KIP Pemda, pon sekarang ni mobil e ganti ganti bro,” ujarnya

Lebih parahnya lagi, Spn warga Kelurahan Sinar Jaya yang disebut sebut sebagai pengurus 2 nama KIP, Sinar Jaya dan Pemda, justru masyarakat nya mendapat pula kompensasi dari KIP Pemda, tapi peruntukan nya hanya Spn yang tau, apakah merata dibagikan ke masyarakat Sinar Jaya, apa ada dugaan masuk ke kantong nya sendiri.

“Sopian ni dapat juga kompensasi untuk masyarakat Sinar Jaya dari KIP Pemda, sebesar Rp. 100 per kg, jadi doblee mereka ni dapat e, ambisi mereka ni, alasan Sopian ni bahwa Kelurahan mereka juga termasuk daerah pesisir, yang ku tau, daerah mereka ni masuk kolong buaya, bukan pesisiran,” tugasnya.

Disinggung dengan keberadaan Karang Taruna Matras ia menjelaskan, kalau pada dasarnya Karang Taruna itu sebelum KIP masuk, tidak aktif sama sekali, setelah beberapa bulan KIP mulai beroperasi, baru lah Karang Taruna ini diaktifkan kembali. Itupun menurutnya tidak jelas.

“Sebelum KIP masuk, Karang Taruna itu tidak aktif bro, setelah berjalan beberapa bulan KIP ini, barulah mulai diaktifkan kembali Karang Taruna, itupun dak jelas,” sebutnya.

Sementara Spn warga Kelurahan Sinar Jaya yang disebut sebut sebagai pengurus KIP Sinar Jaya dan KIP Pemda, saat dihubungi awak media Tim Jobber tidak mau berkomentar banyak, dia hanya menjanjikan untuk bertemu langsung kepada Tim Jobber.

“Ketemu aja pak, kita cari waktu santai, ini A1 yang kusampaikan takut nanti bapak salah dalam buat berita, maaf tapi sebelumnya,” janji Spn seperti dikutif pada laman WA nya, Kamis (11/08/2022)

Namun hingga saat ini sudah berjalan 3 hari terhitung dari tanggal 11 Agustus 2022, saat awak media menghubunginya, tidak ada kejelasan dan kabar dari nya lagi, hingga berita ini diterbitkan. (Tim Jb)