Marah Tambangnya di Lahan Eks Koba Tin Diberitakan, Frn Mengumpat Sembari Sebut Ta****** di Ujung Telepon

BE.com

Bangka Tengah, Buletinexpres.com –Tak terima aktifitas tambangnya disorot oleh media, Frn yang disebut sebut sebagai pemilik tambang di lahan eks PT. Koba Tin ini marah marah dan sempat mengumpat dengan kata kata kotor kepada awak media Tim Jobber (Journalis Babel Bergerak)

Bukan tanpa alasan Frn marah marah karena ia tidak mau aktifitas tambangnya di ganggu dan diberitakan oleh awak media, jika demikian besar kemungkinan tambang miliknya diduga ilegal, sehingga ia tidak ingin tambang nya sampai terendus media maupun APH.

Namun, kendati seringkali diberitakan awak media, ironisnya, lokasi tambang ini tetap saja berjalan, seakan akan tidak takut dengan Aparat Penegak Hukum.

Sedangkan aktivitas tambang tersebut disinyalir bersekala besar, karena menggunakan beberapa alat berat untuk mengeruk dan membongkar tanah.

kawasan eks PT Koba Tin di wilayah Bemban 1 Kabupaten Bangka

Salah satu daerah yang sempat dilihat oleh Tim Media Jobber adalah kawasan eks PT Koba Tin di wilayah Bemban 1 Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (13/08/2022)

Tak tanggung-tanggung, pantauan Tim Jobber, pada saat itu, terlihat alat berat jenis excavator merek SANY dan satu unit Dozer berkolaborasi membongkar lahan eks tambang PT Koba Tin tersebut.

Informasi yang dihimpun tim di lapangan menyebutkan bahwa tambang ini dikelolah oleh Bos Frn. Untuk alat berat yang digunakan, menurut informasi tersebut merupakan milik By.

Tim Jobber sempat berusaha mengkonfirmasi keberadaan alat berat di lokasi tambang Bos Frn tersebut. Hanya saja, pemilik alat berat tidak bersedia menjelaskan secara detil terkait alat berat miliknya yang beroperasi di lokasi tambang milik Frn itu.

Namun yang jelas tampak di lapangan, alat berat tetap bekerja membongkar tanah yang luasnya lebih dari satu hektar tersebut.

Setelah mengambil foto untuk dokumentasi pemberitaan, Tim Jobber meninggalkan lokasi lahan tambang milik Bos Frn.

Setelah cukup jauh meninggalkan Koba Bangka Tengah dan hampir mendekati Kota Pangkalpinang, terdengat dering telpon masuk ke handphone Tim Jobber.

Ketika diangkat, terdengar suara sedang marah-marah, dan menyebut bahwa dirinya adalah Frans.

“Ka perlu apa ngebel – ngebel narasumber (baca: pemilik alat berat). Ka dimane sekarang,” teriak Frans di ujung telepon.

Frans sempat menanyakan lokasi Tim Jobber dan meminta datang ke rumahnya di Koba Bangka Tengah.

“Kami hampir sampai Pangkal. Apa masalahnya Pak,” tanya Tim Jobber kepada Frans yang terdengar emosi di ujung telpon.

“Kalau nak ngeberita semue. Jangan yang ku bai. Kalau nak tutup, tutup bai semua,” tukas Frans.

Menjawab hal ini, Tim Jobber berusaha menjelaskan kepada Frans bahwa sebagai wartawan, semua hal yang memiliki fakta akan diberitakan. Hanya saja, kebetulan lokasi tambang Frans yang terlihat sedang beraktivitas ketika Tim Jobber berada di sekitar lokasi tersebut.

“Ku kan pencari berita pak. Kalau mau nutup tambang, itu tugas APH. Kalau kami cuma memberitakan Pak,” jawab Tim Jobber.

Tidak puas mendapatkan jawaban tersebut, Frans mengumpat di ujung telepon sambil menyebutkan hal-hal yang kotor yang seharunya tidak layak diucapkan oleh manusia beradab.

“Ta******, ka ne memberitakan. Kutunggu kedatangan ka ke rumah besok,” teriak Frans, sembari menutup telpon.

Sampai berita ini diterbitkan, awak media Tim Jobber akan berupaya nantinya akan menghubungi Kapolres Bangka Tengah AKBP Moch Risya Mustario, terkait aktifitas tambang timah yang berlokasi di Kawasan eks PT Koba Tin Wilayah Bemban 1 Kabupaten Bangka Tengah. (Tim Jb)