Ada Orang Kuat Dibalik Ratusan Aktifitas PIP di Perairan Tanjung Sunor, dan Dante

Penulis : Edoy
Editor : Rudi Sahwani

BE.com

Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Aktivitas kegiatan penambangan diduga ilegal di kawasan Sunor dan Dante diduga ada pengaruh orang kuat. Hal ini berdasarkan penelusuran dan pengakuan dari beberapa sumber yang menjadi pekerja di kawasan tersebut.

Terhitung lebih kurang Ratusan Ponton PIP saat ini sedang beroperasi mengobok ngobok ekosistem laut di perairan Tanjung Sunor dan Dante. Walaupun aktifitas tersebut ada yang legal, tapi dari sebagian warga setempat bilang, diduga lebih banyak mengarah ke ilegal, Jumat (05/08/2022)

“Sebagian memang masih ilegal pak,” kata At warga Pangkal Niur

“Sebelumnya pas turun dekat pos pam pengamanan PT Timah masih sedikit PIP nya, sekarang sudah banyak PIP, ado 4 pos pam,” jelas Ek pada laman WA nya

“Sekitar ratusan ponton PIP di Wilayah Dante dan Sunor,” sambungnya.

Ratusan PIP di Kawasan Tanjung Sunor dan Dante

Sementara Kades Pangkal Niur Nawan mengungkapkan, jika aktifitas di Perairan Tanjung Sunor dan Dante masih ilegal, ia juga tidak tau apakah ada SPK dari PT. Timah, karena tidak ada laporan ke pihak Desa.

“Kita belum tau sampai sekarang apakah ada atau tidaknya SPK di Tanjung Sunor pak, karna baik PT Timah maupun mitra PT Timah, tidak ada yang menghubungi kita, yg kita tahu kegiatan disana masih Ilegal,” ungkap Kades Nawan pada Buletinexpres.com

“Untuk kegiatan pertambangan agak sensitif di Desa kita, maka harusnya Kepala Desa yang di hubungi bukan perangkat, mereka menghubungi kita belum ada,” sambungnya

Wajar saja para penambang berani melakukan aktifitas penambangan yang disinyalir masih ilegal.

 

Ternyata semua itu tak lepas dari peranan salah satu orang yang diduga sangat berpengaruh, untuk mengondisikan semua penambang di perairan tersebut.

Beberapa sumber yang berhasil dihimpun media ini, rata rata mengatakan Hn merupakan bos tambang yang memiliki pengaruh kuat, yang membeck up semua penambang di perairan Tanjung Sunor, dan Dante.

“Di Sunor orang masih kerja lah bang, aktifitas e seperti biasa lah, memang ade SPK, tapi SPK pengangkutan, dak tau kalau nanti e, soale bos Hendri Gondrong ni lumayan kuat lah,” ungkap Kh warga Pangkal Niur melalui laman WhatsApp nya.

Dari sumber lain yang tidak mau namanya di expos bilang, kalau kerja mereka menggunakan SHP milik Hn

“Ade 4 pos Pam disitu pak, Hendri Gondrong Pkp yang buka pake SHP,” terang sumber yang tidak mau namanya disebut, Rabu (03/08/2022)

Media ini pun berusaha untuk mendapat kan akses celluler orang yang dimaksud akan tetapi ia berkilah jika dirinya tidak memiliki kontak ke orang yang bersangkutan.

“ku dak de (red-saya tidak ada) nomor Hendri Gondrong, cuma ade nomor pengurus e, Ongdy,” ujarnya dikutip dari dinding WhatsApp nya, sembari mengeshare kontak celluler orang yang disebut.

Tidak menunggu lama redaksi pun mengubungi orang yang dimaksud, tapi kembali menelan pil pahit, karena orang yang berhasil di hubungi malah mengarahkan media ini ke orang lain lagi.

“Ke pak Jun ya bro, seluruh media ke pak Jun bro, jawabnya singkat

Tak lama kemudian ia pun mengirim nomor ponsel orang yang disebutnya.

Disinggung peranannya dibalik tambang Laut Tanjung Sunor dan Dante, jawabanya justru fantastis.

“Kita sebagai pengamanan aset pt timah pak,” ungkapnya

Pada akhirnya media ini pun menghubungi Jun untuk mendapat keterangan lebih lanjut, terkait aktifitas di Perairan Tanjung Sunor dan Dante.

“Kita ini sifatnya hanya pengamanan aset PT. Timah saja pak,” ujar Jun

Disinggung apakah aktifitas tersebut ilegal, ia mengatakan semua yang bekerja dibawa IUP PT. Timah legal.

“Tanjung Sunor dan Dante itu satu hamparan, jadi semua yang bekerja dibawa IUP itu legal, karena yang ilegal kita usir keluar dari IUP itu,” timpalnya

Media ini pun terus mengorek keterangan mengenai SPK dari PT. Timah, karena dari beberapa informasi warga setempat yang di dapat, jika penambangan di perairan tersebut tidak ada SPK, jika ada pun, harus tanda tangan Kades, sementara seperti penjelasan Kades Pangkal Niur Nawan, ia tidak pernah di hubungi PT. Timah maupun mitra nya terkait SPK, sementara laporan warga yang lain, jika SPK yang ada hanya SPK pengangkutan.

“Kalau yang saya terima bukan SPK, tapi SHP, kalau pertanyaan lain nya silakan langsung ke PT. Timah saja pak, saya nggak bisa jawab, karena bukan ranah saya,” ujarnya

Sementara sampai berita ini diterbitkan, tak satu pun dari pihak Humas PT. Timah yang dapat diterima keterangannya, saat media ini melayangkan konfirmasi melalui aplikasi WA. (BE)