Layanan Kesehatan Gratis yang Berkualitas, Jadi Focus Utama Paslon Markus-Yus

BE

Mentok, Buletinexpres.com — Layanan kesehatan yang semakin berkualitas alias Maknyus dibanding yang ada selama ini menjadi salah satu fokus utama calon Bupati dan Wakil Bupati Markus-Yus Derahman (MAKNYUS) pada Pilkada Bangka Barat 2024.

Markus menekankan pentingnya kehadiran pemerintah daerah dalam memastikan seluruh masyarakat mendapat akses kesehatan yang semakin layak dan manusiawi.

Program berobat gratis yang selama ini digembar-gemborkan menjelang Pilkada Bangka Barat sebetulnya bukanlah capaian luar biasa yang harus dibangga-banggakan pihak tertentu demi memikat hati pemilih.

Sebab program berobat gratis ini sebenarnya adalah program pusat lewat BPJS Kesehatan dengan konsep Universal Health Coverage atau UHC.

Keberadaan UHC ini memastikan semua orang mendapatkan hak atas jaminan kesehatan tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau geografis mereka.

Lantas, apa gunanya berobat gratis padahal faktanya tidak sepenuhnya gratis? Ketika masyarakat terpaksa harus mencari dan membeli sendiri obat di luar dengan alasan obat tidak tersedia di Faskes yang didatangi?

Pasangan calon dengan jargon MAKNYUS ini berkomitmen teguh dan sepenuh hati menjadi solusi bagi persoalan mendasar ini.

Menjadikan pelayanan kesehatan di Faskes seperti puskesmas dan rumah sakit, betul-betul gratis dan tidak ada lagi masyarakat yang berkeluh kesah mengeluarkan uang tambahan untuk sekedar membeli obat dan sebagainya.

“Kita sungguh berkomitmen agar pelayanan berobat gratis lebih berkualitas, lebih Maknyus. Caranya kita tingkatkan ketersediaan obat, kita pastikan pelayanan lebih baik, lebih ramah, fasilitas kesehatan diperbaiki, alat kesehatan ditingkatkan,” kata Markus, Kamis (26/09/2024).

Untuk mewujudkan semua itu, mantan Bupati Bangka Barat ini mengaku akan sungguh memperjuangkan kesejahteraan tenaga medis atau tenaga kesehatan (Nakes) agar mereka total memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Nakes ini tidak bisa disalahkan juga karena bisa saja kesejahteraan mereka kurang atau bahkan tidak diperhatikan,” tukas Markus. (Red/BE).