Penulis : Hairul
BE
Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Sepertinya kerusuhan dalam pertandingan sepak bola bukan hanya melanda turnamen Nasional, namun sudah menjalar ke pelosok-pelosok tanah air.
Hal itu biasanya dipicu keributan antar pemain, kesal terhadap kepemimpinan wasit, atau ada juga sesama suporter masing-masing pendukung.
Fenomena tersebut seperti yang terjadi pada kejuaraan turnamen Rias CUP 2024 Bangka Selatan yang diwarnai keributan setelah selesai pertandingan.
Insiden tersebut berawal dari pertandingan Pondok Apiang FC vs Rias FC, dalam perebutan Piala Rias CUP 2024, dilapangan Bola Desa Rias Dusun Trans SPC.
Ironisnya kerusuhan tersebut terjadi bukan antar sesama pemain, atau pun pemukulan terhadap wasit, namun keonaran itu terjadi karena kekesalan pendukung salah satu kubu yang tidak terima jagoanya kalah, sehingga memicu keributan.
Kepala Desa Rias, Muslim mengatakan, bahwa pada akhir pertandingan ada penonton yang tidak bisa mengontrol emosinya, yang kemungkinan Tim kebanggan mereka kalah, sehingga memicu keributan sesama kubu.
“Pada akhir pertandingan ada penonton yang kurang terkontrol emosinya mungkin karna Tim kebanggaannya kalah, jadi hanya menumpahkan kekesalannya saja,” kata Muslim kepada Buletinexpres.com, Jumat (27/09/2024).
Hanya saja menurut keterangan Kades Muslim, hal itu tidak berlangsung lama, karena sudah diatasi oleh panitia.
“Kalau untuk jalannya pertandingan final sampai penyerahan tropy pemenang tidak terjadi apa-apa,” terang Muslim.
Tak hanya itu Muslim juga menjelaskan, kakau kaributan diajang permainan bola itu sudah hal yang biasa, apalagi seperti ini keributan setelah selesai pertandingan bahkan sudah selesai pembagian hadiah, itu pun sudah teratasi.
“Keributan itu hal biasa dan tidak sampai mengganggu jalannya pertandingan, karena pertandingan sudah usai, itu pun Alhmdulillah bisa di atasi oleh panitia,” jelasnya. (Red/BE).
