Ratusan Relawan Hadiri Peresmian Rumah Aspirasi Kotak Kosong Pangkalpinang, Radmida : Demokrasi Sedang Tidak Baik-Baik Saja

BE

Pangkalpinang, Buletinexprws.com — Ratusan simpatisan dan relawan Kotak Kosong padati Jl. Jendral Sudirman Kecamatan Gabek kota Pangkalpinang, tepatnya samping tugu Kerito Surong, Selasa (17/09/2024).

Kehadiran ratusan simpatisan dan relawan Kotak Kosong tersebut dalam rangka peresmian Rumah Aspirasi bagi pejuang masyarakat yang menamakan diri mereka relawan Kotak Kosong.

Selain peresmian Rumah Aspirasi yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh sesepuh dan Tokoh masyarakat Pangkalpinang yang mendukung aspirasi tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi sekaligus penandatanganan petisi didepan tugu Kerito Surong, tanda dukungan penuh perlawanan terhadap calon tunggal.

“Sepakat kita menangkan kotak kosong seperadik ox (red-saudara ya),” teriakan lantang Sukma Wijaya.

Sebagai Humasnya Rumah Aspirasi relawan kotak kosong, Sukma Wijaya mengajak semua masyarakat untuk bersatu mengukir sejarah di kota Pangkalpinang untuk memenangkan kotak kosong.

Salah satu Tokoh Berpengaruh di Babel Radmida Dawam, yang menghadiri Peresmian Rumah Aspirasi Relawan Kotak Kosong, dengan ditandai Pemotongan Tumpeng.

“Kita ukir sejarah di kota Pangkalpinang ini seperadik ox, pemilu yang akan datang, jangan ada yang golput, datang ke TPS, coblos yang tidak ada gambarnya,” kata Sukma.

Deklarasi sekaligus peresmian Rumah Aspirasi Kotak Kosong tersebut mendapat apresiasi dari salah satu Tokoh berpengaruh di Babel, Radmida Dawam.

Menurut mantan Sekda kota Pangkalpinang yang juga penyandang gelar satu-satunya Perempuan Masuk Jajaran 30 Tokoh Berpengaruh Di Babel Versi FIBB, kalau deklarasi tersebut bukti bentuk kekecewaan masyarakat kepada demokrasi yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Penandatanganan petisi didepan tugu Kerito Surong, tanda dukungan penuh perlawanan terhadap calon tunggal.

“Saya hadir disini sebagai bentuk apresiasi saya kepada relawan dan simpatisan kotak kosong, karena ini lah bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kondisi perpolitikan saat ini, dimana demokrasi kita yang sedang tidak baik-baik saja,” sebutnya.

Selain itu dirinya mengatakan, kalau elit politik saat ini terlalu transaksional, karena menurutnya masih ada kandidat ataupun calon kepala daerah yang mumpuni yang mempunyai kemampuan untuk membangun kota Pangkalpinang lebih baik, yang mampu bersaing dengan visi misi, namun hal itu tidak diberi kesempatan.

“Kalau menurut saya, elit politik itu terlalu Transaksional, sehingga kita tidak diberi kesempatan dengan pilihan lainnya, karena tidak ada pilihan lain, partai juga sudah di borong oleh calon tunggal itu, maka lahir lah kotak kosong ini, dan memang gerakan ini murni dari hati nurani masyarakat Pangkalpinang, yang akhirnya turut serta menjadi relawan kotak kosong,” tandasnya.

Fenomena calon tunggal melawan kotak kosong dinilai menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan demokrasi di Indonesia.

Karena Pilkada 2024 tidak menghasilkan kompetisi dan calon yang layak. Ada kecenderungan untuk aklamasi dan tidak memberikan edukasi kepada publik.

Seperti dilansir dari Kompas.com fenomena calon tunggal versus Kotak Kosong yang akan berlaga dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 dianggap sebagai pelecehan, baik terhadap kemanusiaan dan demokrasi.

Di sisi lain menurut pakar Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro, maraknya calon tunggal pada Pilkada 2024 adalah dampak dari partai politik yang kehilangan kedaulatan dan otonomi.

(3doy / Buletinexpres.com)