Penyaluran BBM di AMPS PPN Sungailiat Disinyalir Tidak Tepat Sasaran, Solar Subsidi diduga di Jual Dengan Skala Besar

BE

Sungailiat, Buletinexpres.com — Penyaluran dan distribusi BBM bersubsidi di AMPS (Agen Premium Minyak dan Solar) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, diduga tidak tepat sasaran dan diselewengkan.

Informasi yang diperoleh redaksi, terdapat tiga AMPS yang tersebar di area PPN Sungailiat. Dari jumlah tersebut, dua AMPS terlihat beroperasi.

Dari pengamatan awak media, Selasa (9/7/2024) siang, ada beberapa hal yang tak lazim dalam penyaluran BBM bersubsidi pada umumnya. Di mana, solar -solar subsidi diduga di jual dengan skala besar bukan perorangan.

Tak terlihat antrian nelayan yang memengang kupon sebagaimana pengisian BBM subsidi di AMPS-AMPS pada umumnya.

Yang ada justru di dekat nozel bersandar sebuah mobil pikup yang di atasnya memuat puluhan jerigen berisi solar subsidi. Kondisi ini terlihat di AMPS yang berdiri persis di tepi dermaga PPN Sungailiat.

Bahkan awak media sempat memergoki sebuah mobil pikup yang memuat puluhan jerigen solar keluar dari AMPS dan Pelabuhan ikan Sungailiat.

Pemandangan serupa juga terlihat di AMPS yang berada area tengah pelabuhan. Tak terlihat adanya antrian nelayan. Namun, puluhan jerigen tersebar di sekitar nozel.

Seorang pria mengenakan kaos hitam lengan pendek tampak sibuk mengisi BBM ke puluhan jerigen. Disebelahnya terlihat pria mengenakan seragam dan topi merah yang belakangan di ketahui merupakan petugas nozel di AMPS tersebut.

Menurut keterangan sumber redaksi, modus operandi penyelewengan BBM subsidi di AMPS PPN Sungailiat yakni dengan jual beli rekomendasi.

“Kadang kadang yang punya rekom yang menjual, misalnya rekom BBM yang mereka peroleh 1 ton yang terpakai hanya 400, 600 nya mereka jual,” kata sumber yang minta identitasnya tidak dipublis.

Terkait dugaan praktik jual beli rekomendasi tersebut redaksi sempat melakukan upaya konfirmasi ke Arya salah satu Kepala Seksi (Kasi) di Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka yang berhak mengeluarkan rekomendasi tersebut.

Namun, saat itu Arya tidak berada di kantor karena sedang cuti. Kedatangan awak media sempat diterima Sekretaris Dinas (Sekdis) DKP Budiyanto yang kemudian meminta menanyakan hal tersebut kepada Arya.

“Kalau saya kan kompetensinya hanya di bidang administrasi, kalau rekomendasi soal jatah BBM nelayan itu memang ada di bidang pak Arya, kebetulan beliau lagi cuti,” kata Budiyanto.

Upaya konfirmasi juga dilayangkan redaksi melalui sambungan telepon dan WhatsApp (WA) pribadi Arya, namun hingga berita ini dipublish belum ditanggapi.

(Buletinexpres.com /Edoy /Babelupdate.com / Anthoni)