Terungkap, 2 Oknum Anggota TNI Ini Aktor Dibalik Penambangan Ilegal di Kolong Buntu Sungailiat, Satu Pembeli Timah, Satu Koordinator

Penulis : Edoy JB

 

BE

Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Gonjang ganjing siapa aktor dibalik penambangan ilegal di Kolong Buntu Sungailiat Kabupaten Bangka akhirnya terungkap.

Terungkapnya dalang dibalik tambang ilegal itu dijabarkan oleh Hardy, salah satu pimpinan media online di Pangkalpinang, yang menyebut dengan gamblang dua orang anggota TNI di salah satu institusi besar di Bangka Belitung, dan satu oknum Ketua RT Ag.

Dua oknum anggota TNI tersebut WR, dan HD, serta Ag, yang masing-masing  oknum tersebut mempunyai peran yang berbeda.

WR sebagai pembeli hasil tambang timah ilegal di Kolong Buntu, sedangkan HD dan oknum ketua RT sebagai koordinator nya.

“Pembeli timah itu Werry Korem bang, Senior nya Hadi, Hadi Korem ni koordinator tambang di situ (red-kolong buntu), sama dengan Agus Ketua RT tu, ungkap Hardy kepada tim Jobber (Journalis Babel Bergerak), Kamis (18/04/2024).

Lebih jauh Hardy mengatakan, kalau peran HD oknum TNI tersebut bertugas memungut uang dari pemilik ponton yang mau beraktivitas di Kolong Buntu, selain memungut sejumlah uang, HD pun menetapkan fee kepada para penambang sebesar 30 persen.

“Hadi tu tugas e minta duit sama yang punya ponton bang, jadi kalau mau masuk nambang di Kolong Buntu tu, bayar e sekian, terus ade fee 30%,” kata Hardy.

Sedangkan peran Ketua RT Ags adalah sebagai perantara bagi penjual timah, yang menjanjikan kepada para penambang, berapa banyak pun hasil timah, dia siap menampung.

“Agus RT ni datang ke kantor saya, tanpa sengaja bertemu dengan kolektor, mereka membahas masalah timah, jadi Agus ini bilang, kalau dia punya kuasa di Kolong Buntu itu, mau berapa banyak pun hasil timahnya ia bisa menerimanya,” sebutnya.

Disinggung mengenai tuduhan atas dirinya sebagai penampung hasil tambang timah di Kolong Buntu, dengan tegas Hardy membantahnya. Ia merasa sudah dijebak oleh para oknum-oknum tersebut, padahal cerita sebenarnya tidak demikian.

“Dak benar berita tu bang, hanya berdasarkan vidio, padahal yang buat vidio itu anak buah saya, atas perintah saya,” cetusnya.

“Saya ni asli dijebak, difitnah oleh Hadi ni bang, padahal yang membuat vidio itu adalah karyawan saya, atas perintah saya, sebagai bukti kalau ada oknum Ketua RT Agus itu datang ke kantor saya yang di Sungailiat, untuk mengambil uang yang dititipkan oleh pembeli timah kepada Agus,” jelasnya.

“Hadi Korem sama Agus RT ni berkelahi masalah duit hasil timah tu bang, jadi mereka berdua tu ribut karena dak jelas hasil uang nya itu kemana, jadi sore itu Agus RT ini datang ke kantor saya, yang di Sungailiat, saya pun dak kenal sebenarnya dengan Agus ni,” cerita Hardy.

“Vidio itu sebenarnya documentasi kami, karena Agus RT itu merekam juga, cuma Agus RT ini niat nya mau memfitnah saya, kalau uang yang dititipkan Hadi ke anak buah saya itu tidak sampai kepada dia (red-agus rt), makanya saya antisipasi, jadi saya punya bukti kalau Agus RT itu sudah datang ke kantor saya, dan mengambil uang yang dititipkan Hadi ke anak buah saya,” pungkas Hardy.

Diselang waktu berbeda, Hadi oknum anggota TNI belum menjawab konfirmasi yang dilayangkan tim Jobber  ke akun WA nya. Walaupun pesan yang disampaikan kedinding WhatsApp nya, sudah tersampaikan dengan ditandai centang dua.

Sama hal nya dengan Hadi, oknum anggota TNI Wery pun demikian, tidak merespon konfirmasi yang dilayangkan tim Jobber.  (Tim JB/BE).