Imrozi, Kaling 003 Gang Todal Toboali Bantah Tuduhan Penganiayaan Terhadap Warganya Mahmudin

Reporter : Hairul

 

BE

Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Setelah beredar di beberapa media online tuduhan penganiayaan yang dilakukan dirinya terhadap warganya sendiri saudara Mahmudin bin Solihin yang biasa akrab di sapa Bang Din, dengan tegas dibantah oleh Imrozi.

Imrozi, Kepala Lingkungan (kaling) 003 Kampung Bukit Gang Todal, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan membantah isu yang beredar di media sosial dan online terkait penganiayan saudara Din, pada Hari Sabtu (06/04/2024).

Kaling yang sering dipanggil Taim mengatakan, kalau isu yang beredar di media online itu tidak lah benar, dan tidak sesuai apa yang telah terjadi ditempat kejadian tersebut.

Awalnya Kaling Imrozi, alias Taim dan ke2 rekannya (Pak Rt) pada pukul 11:30 mengukur tanah warga sekaligus memasang patok sesuai SP3AT warga yang mau meminta bikin Sertifikat tanah, lalu saudara Din membantah tidak terima dengan patok yang sudah mereka pasang.

“Saat kami meminta Surat SP3AT kepada saudara Din, ia tidak mau menunjukannya dia langsung marah-marah kepada kami, kita kan harus tau penyebab bantahannya,” kata Imrozi kepada Buletinexpres.com jaringan tim Jobber (Journalis Babel Bergerak) dikediamannya, Minggu (07/04/2024).

“Tujuan kami hanya mau tau apa bukti bantahannya pak, jika sesuai Surat SP3AT yang dia punya maka harus kita rubah sesuai kesepakatan kan gitu, ini tidak mau menunjukannya malah marah-marah,” lanjutnya.

Terkait tuduhan kepada Kaling Imrozi bahwa mereka melakukan kekerasan kepada saudara Din itu salah, mereka tidak memukul dan juga tidak memulai lebih dulu.

“Saya tidak memukul saudara Din dan saya juga tidak mengapa-apa dia, saya cuma mendorong karena dia mengacu-ngacu pakai parang yang dia ambil dari salah satu Pak Rt untuk persiapan alat pengukuran,” terang Imrozi.

“Lalu dilerai lah oleh warga, kalau tidak dilerai mungkin saya sudah kena sabetan  parang itu, dan yang luka ditangan nya Din itu mungkin saat warga mau mengambil parang yang ada ditangan Din karena tangan Din memang sudah sakit lama,” tambahnya.

Lebih lanjut hal ini pun sudah dilaporkan saudara Din Ke Kapolsek, dilanjutkan ke  Kapolres Basel.

“Saya sudah datang ke-Kapolres Basel atas laporan dari Din, dengan tuduhan tersebut, saya pun tetap jawab yang sama seperti kejadian itu,” pungkas Imrozi.

 

#Kaling Kampung Bukit Gang Todal Toboali Ini, Aniaya Pria Paru Baya

Diberitakan sebelumnya, Mahmudin bin Solihin mengaku dianiaya oleh seseorang yang bernama inisial M.R alias Am yang merupakan Kepala Lingkungan (kaling) Kampung Bukit Gang Todal, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Sabtu (06/04/2024)

Korban berusia 64 tahun yang biasa disapa Bang Din ini, mengaku dianiya oleh pelaku dekat rumahnya sendiri sekira pukul 13:00 WIB.

Karena penganiayaan itu Bang din mengalami luka di bagian tangan dengan kulit mengelupas dan rasa pusing dikepala.

Penganiayaan itu berawal saat pelaku sedang mengukur lahan milik tetangga korban, yang terletak dipinggir rumahnya, dengan dalih untuk membuat surat SP3T.

Namun, menurut Bang Din (korban-red) pengukuran yang dilakukan pelaku itu tanpa pemberitahuan dulu dengannya yang berbatas langsung dengan lahan miliknya.

Tiba- tiba datang langsung ngukur tanah, dak ngabar ape lah,” kata Bang din.

Karena ukuran yang disampaikan pelaku dianggap keliru, kemudian  Bang Din meluruskan data ukuran yang menurutnya apa yang dia ketahui berdasarkan informasi almarhum mertuanya terdahulu.

Akan tetapi karena tidak terima, pelaku yang merupakan caleq gagal terpilih dari salah satu partai itu langsung mengambil batu bata untuk memukul Bang din.

“Ku hanya menyampaikan salah ukuran tu,  tapi die (pelaku- red) langsung garang, terus mengambil batu bata untuk memukul ku,” ujar Bang din kepada Tim Jobber (Journalis Babel Bergerak), Sabtu (06/04/2024).

Meski begitu,  pelaku urung memukul menggunakan batu bata, namun pelaku meninju  (memukul dengan tangan-red) wajah korban.

Setelah kalap, pelaku kemudian mengambil palu besi yang sudah dibawa sejak awal beserta parang, alat mengukur lahan, untuk memukul bang din.

Menurut Bang din, Kaling ini tidak sendirian, pada saat penganiayaan dirinya bersama 2 orang temannya yang ada dilokasi.

“Saat aku dihantam, ada 2 orang temannya yang ikut memegang diri ku, jadi dengan leluasa dia memukul ku membabi buta,” ujar Bang din yang disaksikan sang istri

Bang din mengaku jika tidak dipisahkan tetangga dan istrinya, pelaku semakin kalap. (JB/BE).