Dinsos Basel Terapkan Sistem Data Penduduk

Reporter : Hairul

 

BE

Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, melalui Dinas Sosial Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan, melakukan sistem data penghitungan penduduk Basel.

Ditemui diruang kerjanya, Kepala Dinas Sosial Bangka Selatan, Sumindar mengatakan, bahwa DTKS ini bersumber dari inputan Desa dan Keluarahan se-Kabupaten Bangka Selatan. Yang diupdate setiap tanggal 16-24 tiap bulan.

“Dari jumlah penduduk 200.000-an jiwa, terdapat 154 KK dinyatakan miskin ekstrim dan untuk data ini didasarkan pada paktor usia, tempat tinggal, pendapatan, pekerjaan, cacat fisik dan sesuai jumlah tanggungannya,” kata Sumindar kepada Buletinexpres.com Kamis (04/04/2024).

“Dan 154 KK miskin itu juga terdata dalam 31.847 sesuai data terpadu kesejahteraan sosial sejak Tahun 2024,” tambahnya.

Tak hanya itu, Sumindar atas seizin Bupati Riza, agar masyarakat pro aktif memantau usulan-usulan tersebut karena dasar masyarakat memperoleh bantuan BPNT ( Bantuan Pangan Non Tunai), PKH (Program Keluarga Harapan), BPJS kesehatan, dan PIP bersumber dari DTKS.

“Karena DTKS adalah urgen, maka RT, Kaling, Kadus, Lurah, Kades, Camat merupakan proaktif harus konsisten serta kontinue dalam memantau kondisi ekonomi masyarakat disekitarnya, jika sudah keluar dari ketidak berdayaan harus berani keluar dari DTKS dan berani menyampaikan Stop bantuan yang tidak sesuai poksi bansos,” tegas Sumindar.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bangka Selatan, merupakan mata dan tangan Pemerintah Daerah dalam pelayanan sosial, agar tetap selalu konsisten.

“Target kami, di Tahun 2024 ini miskin ekstrim tinggal 50 KK dari 154 KK. Adapun program untuk menbantu mereka 1. Proteksi jiwa bagi pekerja rentan, melalui BPJS Ketenaga Kerjaan, 2. Pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui bansos dan sebagainya,” ungkapnya.

“3. Peningkatan pendapatan melalui pemberdayaan masyarakat dan UMKM, Disperindag Bangka Selatan, agar pelaksanaannya secara rutin dan semua ini wajib dikerjakan bersama-sama Pemerintah, pengusaha dan masyarakat, agar seluruh stakes holder terlibatkan, Karena kemiskinan adalah musuh kita bersama,” pungkas Sumindar. (Red/BE).