Lagi,, Oknum Aparat Koordinir Puluhan PIP Ilegal, di Laut Sukadamai

Penulis : Jobber

 

BE

Bangka Selatan, Buletinexpres.com — Perhatian masyarakat yang banyak tertuju pada aktivitas penangkapan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI beberapa bulan terkahir, ternyata dimanfaatkan oleh para cukung timah untuk mengkoordinir aktivitas tambang illegal di Laut Sukadamai Toboali Kabupaten Bangka Selatan.

Seminggu belakangan ini jumlah ponton isap produksi (PIP) semakin banyak beraktivitas di Laut Sukadamai.

Informasi yang didapat dari lapangan menyebutkan bahwa PIP yang beraktivitas di Laut Sukadamai mencapai 100 ponton lebih.

Sebagian PIP tersebut memang ada yang legal, yang dibawah operasional dua perusahaan (CV) mitra PT Timah Tbk.

Namun jumlah SPK yang dikeluarkan PT Timah Tbk hanya mencapai 50 unit PIP saja.

Sementara yang beraktivitas di Laut Sukadamai sudah mencapai 100 ponton, dan terus bertambah setiap harinya.

Tidak ada upaya penertiban dilakukan oleh PT Timah maupun dari aparat penegak hukum (APH) di Kabupaten Bangka Selatan.

Padahal wilayah operasional ratusan ponton ini merupakan kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Mitra PT Timah yang bekerja di Laut Sukadamai ini antara lain adalah Bk dan SLB.

Keduanya diketahui memiliki SPK 40 unit dan 10 unit. Sehingga sisanya merupakan PIP yang bekerja secara illegal.

“Lah lama Bang mereka bejalan. Tidak ada yang perduli. Maklum, infonya semua pihak sudah disuapin,” ujar Mil, warga setempat kepada Tim Jobber, Senin (11/3/2024).

Saking beraninya, puluhan PIP illegal ini berani bekerja terang-terangan di siang hari. Puluhan PIP ini menyatu bersama PIP yang memiliki SPK, yakni bawah bendera Bk dan SLB.

“Nah kalo masalah pasir timah yang illegal ini, infonya diambil juga oleh yang punya SPK Bang. Infonya mereka yang mengambil timah itu. Tetapi ada juga yang dijual kepada kolektor lainnya,” tukas Mil.

Pemilik salah satu CV yang dikonfirmasi Tim Jobber sejak Sabtu (9/3/2024), tidak merespon konfirmasi.

Padahal Tim Jobber ingin meminta konfirmasi terhadap dirinya, yang disebut juga menampung bijih timah dari puluhan PIP illegal.

Selain Bk dan SLB yang memiliki SPK untuk bekerja di Laut Sukadamai, informasi yang dihimpun Tim Jobber, menyebutkan bahwa aktivitas PIP illegal di Laut Sukadamai di koordinir oknum TNI dan oknum Polisi.

Hanya saja Tim Jobber sedang menelusuri sejauhmana keterlibatan oknum-oknum aparat ini yang berani mengkoordinir PIP-PIP illegal.

Sehingga tak heran jika sampai sekarang tidak ada penertiban oleh APH, meski informasi terkait aktivitas illegal ini sudah menjadi perbincangan masyarakat Sukadamai dan sekitar.

“Mana berani Bang mereka menertibkan. Kita tahu sama tahulah, lah sulit bedakan sinyu dan bandit dalam aktivitas tambang illegal di Sukadamai,” tandasny. (Tim JB/BE).